BeritaNasional

Pemerintah Gencar Obral Insentif Pajak Investor IKN, Sepi Peminat kah?

Jakarta, Deras.id – Perpindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur semakin dekat. Pemerintah terus memberikan beragam insentif pajak bagi investor yang akan berinvestasi di IKN.

Tujuannya agar dapat menarik minat banyak investor sehingga dapat menanamkan modalnya di IKN.

“Minggu ini akan ada peraturan pemerintah (PP) baru yang secara khusus akan mengatur tentang insentif bagi kegiatan investasi di IKN,” ujar Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono dalam acara Update on Business Oppoturnities in IKN, Senin (23/1/2023) siang.

Bambang menjelaskan berbagai ragam insentif atau relaksasi yang akan diberikan oleh pemerintah.  Salah satunya adalah tax holiday untuk penanaman modal, insentif tax holiday atas relokasi kantor dan supertax deduction untuk kegiatan tertentu di IKN.

Baca Juga:  Pertamina Jamin Stok BBM Terpenuhi Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Kemudian, ada juga insentif berupa perlakuan khusus dalam kebijakan administrasi kepabenan dan cukai, perlakuan pajak khusus untuk kegiatan di pusat kegiatan ekonomi atau financial center di IKN, serta ketentuan PPN khusus.

Tax holiday yang diperuntukkan bagi IKN direncanakan akan diberikan kepada investasi infrastruktur, layanan umum, bangkitan ekonomi, serta pendirian atau pemindahan kantor.

Selain itu, investor di IKN juga akan diberikan fasilitas super tax deduction untuk kegiatan penelitian dan pengembangan tertentu, kegiatan pelatihan dan vokasi, serta sumbangan pembangunan fasilitas sosial dan fasilitas umum.

Pembangunan IKN ditanggapi minor oleh beberapa pihak. Pasalnya sejak diumumkan tiga tahun yang lalu, masih sepi peminat investor yang sepenuhnya berkomitmen untuk membiayai proyek ini. Apalagi periode Presiden Jokowi yang hanya tinggal 18 bulan saja.

Baca Juga:  Partai Garuda Prihatin ke Jokowi, Bersikap Netral Tetap Dicaci Maki

Bahkan Bloomberg juga menyindir bagaimana brosur IKN Nusantara tampak menarik, tetapi pembiayaannya masih tidak jelas.

“Apa yang tidak mereka tunjukkan dengan jelas adalah di mana Indonesia akan menemukan US$ 34 miliar untuk membangun ibu kota baru dari awal,” tulis Bloomberg dalam laporannya pada Rabu, (22/12/2022).

Penulis: Dayu | Editor: Rifai

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda