Sibuk dengan Dunia, Bisa Jadi Penyebab Malas Salat Tahajud
Jakarta, Deras.id – Salat Tahajud adalah salat sunnah yang dikerjakan malam hari di sepertiganya. Umat Islam dianjurkan untuk melakukan salat sunnah tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah dan dimudahkan hidup di dunia. Namun, tidak jarang orang muslim malas melaksanakan salat sunnah ini.
Sebuah Kitab Kifayatul Atqiya yang ditulis oleh Sayyid Bakri Al-Makki menyebutkan lima hal yang menjadi sebab seseorang malas melakukan salat Tahajud, yakni:
Pertama, terlalu fokus kepada kehidupan akhirat. Jika seseorang terlalu mencurahkan kehidupannya di dunia sehingga malas melakukan ibadah dan salat Tahajud.
Kedua, sibuk membicarakan dunia untuk kesenangan. Terlalu sibuk membicarakan kesenangan dunia hingga larut malam (begadang) sehingga mengakibatkan malas salat Tahajud.
Ketiga, banyak bekerja. Akibat dari terlalu banyak bekerja bisa mengakibatkan badan menjadi lelah, akhirnya sulit untuk bangun malam dan melaksanakan salat Tahajud.
Keempat, terlalu banyak makan dan minum dapat mengakibatkan rasa mengantuk sehingga sulit untuk bangun malam.
Kelima, tidak istirahat di siang hari (qailullah). Imam Al-Ghazali berkata:
أَنْ لاَ يَتْرُكَ الْقَيْلُوْلَةَ بِالنَّهَارِ فَإِنَّهَا سُنَّةٌ لِلْإِسْتِعَانَةِ عَلىَ قِيَامِ اللَّيْلِ
Artinya, “Tidak meninggalkan tidur di siang hari (qailullah), karena hal itu di sunnahkan untuk membantu melakukan salat malam.” (Nawawi Al-Bantani, Salalimul Fudhala’ dalam Syarhu Kifayatil Atqiya, (Mahad Al-Islamy Al-Salafy), halaman 101.
Selain lima hal tersebut, penyebab kemalasan itu yakni melakukan dosa di siang harinya. Dapat dipastikan hal itu menjadi penyebab orang akan malas melakukan salat Tahajud. Imam Al-Ghazali sebagaimana dikutip Syekh Nawawi dalam kitab Salalimul Fudhala’ berkata:
أَنْ لاَ يَكْتَسِبَ اْلأَثَامَ بِالنَّهَارِ فَإِنَّ ذٰلِكَ مِمَّا يُقْسِى الْقَلْبَ وَ يَحُوْلُ بَيْنَهُ وَ بَيْنَ أَسْبَابِ الرَّحْمَةِ
Artinya,”Tidak melakukan perbuatan-perbuatan dosa di siang hari, karena hal itu termasuk hal yang dapat mengeraskan hati, dan menjadi penghalang antara dirinya dan sebab penghalang turunnya rahmat.”
Dosa yang dilakukan dapat menjadi pemicu keras hati sehingga menjadi penyebab malasnya salat Tahajud. karena adanya hijab (penghalang) antara seorang hamba dengan Tuhannya sehingga dia malas beribadah. Selain itu, dosa juga menjadi penghalang turunnya rahmat Allah swt.
Senada dengan Imam Ghazali, Abdul Wahab Sya’rani (898-973 H) menjelaskan dalam kitabnya Al-Minahus Saniyyah bahwa barang siapa malas untuk bangun di tengah malam, dianjurkan untuk introspeksi diri. Mungkin hal itu disebabkan karena ia melakukan maksiat batin seperti riya, sombong, membanggakan diri, dendam, dengki, tipu daya, suka pujian, cinta dunia dan lainnya. (Abdul Wahab As-Sya’rani, Al-Minahus Saniyyah ‘alal Washiyah Al-Matbuliyah, (Kediri: Ma’had al-Islamy Hidayah Al-Thulab), halaman 12.
“Maka segeralah bertaubat dari perbuatan seperti itu,” lanjut Abdul Wahab Sya’rani.
“Kalau tidak, maka ia lakukan perbuatan-perbuatan yang menghapus dosa. Karena jika dosa-dosa itu dihapuskan dari hamba, maka telah sucilah dirinya dan ia pun tidak mempunyai halangan untuk berdiri di hadapan Tuhannya dalam rombongan yang mulia itu, kecuali tidak adanya giliran”, tutur Abdul Wahab Sya’rani. (As-Sya’rani, 12).
jika disadari telah melakukan maksiat maka dianjurkan segera melakukan taubat atau melakukan hal sebagai perbuatan untuk menghapus dosa. Karena setelah dihapuskan dosa tersebut maka telah suci diriya.
Penulis: Una l Editor: Ifta