Religi

Peristiwa Penting dalam Sejarah Tanah Suci Makkah

Jakarta, Deras.Id – Tanah suci secara teritorial terletak di kota Makkah. Daerah ini memiliki keistimewaan sendiri bagi umat Islam karena mengandung peristiwa sejarah keislaman. Makkah menjadi tempat ditemukannya Ka’bah Nabi Ibrahim yang kemudian Allah perintahkan setiap kali umat Islam di seluruh penjuru dunia menyembah (salat) kepada-Nya harus menghadap kiblat. Karena keistimewaan Ka’bah sejak awal ditemukannya peninggalan Ibrahim di Makkah hingga saat ini tidak pernah sepi dari orang bertawaf mengelilinginya.

Pada tahun 571 M, Abraha dengan pasukannya para penunggang gajah ingin menghancurkan kabah memaksa orang-orang Arab untuk berziarah ke tempat ibadahnya. Ketika ia dan pasukannya mendekati Mekkah, gajah-gajah itu menolak untuk maju ke arah Kabah. Dalam Al Quran Surat Al-Fil disebutkan, Allah mengirimkan burung ababil untuk menghancurkan Abraha dan pasukannya.

Baca Juga:  Badan Bank Tanah Siapkan Lahan Seluas 1.750 Hektare untuk Masyarakat Terdampak Penajam Eco City

Peristiwa inilah yang melatarbelakangi penyebutan Tahun Gajah, tahun ketika Nabi Muhammad SAW lahir. Pada abad ke-7 Masehi, Islam muncul di Mekkah. Karena dianggap telah mengganggu tradisi dan paradigma lama, penduduk lokal pun menentang keras dan memaksa mereka untuk berhijrah. Nabi Muhammad SAW berserta pengikutnya kemudian hijrah ke Madinah pada 622 M.

Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada 630 M, umat Islam berhasil menaklukkan kota Mekah dengan damai setelah penduduknya menyerah. Peristiwa ini banyak dikenal dengan Fathu Makkah atau penaklukan Kota Mekkah. Ada banyak riwayat yang menyebut asal-usul nama Kota Mekkah. Salah satunya adalah berasal dari nama burung yang hidup di Riyadh, yaitu burung Mukka‘. Riwayat lain menyebutkan bahwa disebut Mekkah karena kota itu mampu menghapus dosa-dosa para peziarahnya dan kezaliman. Sebab, kata “menghapus” atau “membersihkan” dalam bahasa Arab juga disebut “makka”-“yamukku“.

Baca Juga:  Hari Ini Closing Date Jeddah, Aceh Berangkatkan 100 Persen Kuota Haji

Tahun 1517 (Era Modern), Mekkah berada di bawah pemerintahan Turki Usmani dengan ibu kota Konstantinopel atau sekarang disebut Istanbul, . Setelah Turki Usmani runtuh, Ibn Saud mendirikan Kerajaan Arab Saudi. Mekkah mengalami perkembangan ekonomi yang luas setelah ditemukannya sumber daya minyak di Arab Saudi. Pemerintah pun merenovasi Kota Mekkah besar-besaran untuk menampung jemaah lebih banyak. Wajah Mekkah kini menjadi kota yang jauh lebih modern dengan bangunan-bangunan pencakar langit memenuhi sudut kota.

Berdasarkan sejarah penting di atas, maka setiap kali umat islam memasuki kota Makkah terdapat nilai moral yang mengikat (adab). Disunnahkan bagi orang yang sudah berihram untuk mandi terlebih dahulu sebelum memasuki kota Makkah. Mandi ini bertujuan untuk membersihkan diri, bukan untuk niat tawaf qudum, oleh karena itu wanita yang sedang haidh atau nifas pun hendaknya juga melakukannya. Hal ini disepakati oleh tiga madzhab selain madzhab Maliki. Lihatlah bagaimana pendapat madzhab Maliki terkait hal tersebut pada penjelasan berikut ini.

Baca Juga:  Egy Maulana Vikri Kembali Ke Tanah Air, Resmi Berseragam Dewa United

Penulis: M.FSA I Editor: Apr

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda