Religi

Penjelasan Lengkap Tingkatan Riya Menurut Imam Ghazali

Jakarta, Deras.id – Riya atau kata lainnya tidak ikhlas dalam beribadah dapat mengakibatkan amalan yang dilakukan akan sia-sia. Dalam sebuah surat Al Baqoroh ayat 264 menegaskan untuk larangan melakukan riya.


 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir …”

Ayat lain dalam surah An Nisa ayat 142 menyatakan hal serupa tentang larangan riya. Allah SWT berfirman,


اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًا

Baca Juga:  Hukum Bersedekah saat Memiliki Utang



Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan mereka (dengan membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan penipuan mereka). Apabila berdiri untuk salat, mereka melakukannya dengan malas dan bermaksud riya di hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali.

Menurut Imam Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin ada empat tingkatan riya jika dikelompokan sesuai dengan motifnya yaitu:

Tingkat riya yang pertama adalah riya paling tertinggi dan terburuk. Motif melakukan riya tersebut karena ingin berbuat maksiat tanpa adanya motif untuk melakukan ibadah. Contoh yakni membayar zakat karena khawatir dan takut menjadi bahan omongan orang lain sehingga dirinya akan mendapatkan cemooh. Sedangkan ketika tidak ada orang lain, maka dirinya tidak akan membayar zakat.

Baca Juga:  Perbedaan Pendapat para Ulama’ Terkait Masuknya Waktu Shalat Asar

Tingkat riya kedua, bahwa orang tersebut melakukan suatu hal karena ingin mencari keuntungan dari selain Allah Swt, entah keinginan mencari keuntungan materi atau non materi. Tingkat riya ini sedikit lebih rendah dari riya yang pertama.Contohnya yakni saat sendiri orang tersebut tidak melakukan ibadah.

Tingkat riya ketiga, yakni motifnya ingin mendapat pahala dan pamer di mana keduanya kadarnya sama-sama tinggi. Maksudnya yakni, orang tersebut menginginkan pahala dari melakukan ibadah dan juga ingin mendapatkan keuntungan di hadapan orang banyak. Jika orang tersebut hanya mendapatkan keuntungan dari salah satunya maka orang tersebut tidak akan melakukannya.

Tingkatan riya keempat, riya ini berada di posisi paling rendah dari tingkatan riya yang ada di atas. Karena pada tingkat ini keinginan untuk mendapatkan pahala sangat kuat dibadingkan dengan riya, di mana kadar riya tersebut sangat lemah.

Baca Juga:  Simak! Doa saat Hujan Turun dan Setelahnya

“Dengan perkataan lain, ia mendapatkan dorongan cukup kuat dalam melakukan ibadah di hadapan orang banyak, tetapi tidak meninggalkannya saat sendirian,” jelas Imam Ghazali.

Sedangkan dalam sebuah buku Quran Hadits oleh Muhaemin, cara untuk menghindari riya yakni dengan cara mendekatkan diri kepada Allah karena ketika kita mendekatkan diri mampu membersihkan diri dari penyakit riya. Atau cara lain yang bisa dilakukan yakni tidak membicarakan ibadah yang kita lakukan.

Penulis: Una l Editor: Ifta

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda