Mengenal Pondok Pesantren Al Zaytun yang Viral
Jakarta, Deras.id – Pondok Pesantren adalah kawah candradimuka bagi para santri untuk memperdalam ilmu agama. Di Indonesia, terdapat ratusan ribu Pondok Pesantren yang bertebaran di seluruh pelosok negeri. Pondok Pesantren sekarang ini menjadi viral dikarenakan ada salah satu pondok pesantren yang bernama Al Zaytun pada lebaran 2023 tahun ini menyelenggarakan salat eid yang berbeda dengan lainnya. Bukan karena harinya namun tata cara pelaksanaannya., Dalam salat eid tersebut terlihat jamaah perempuan yang berada di antara jamaah laki-laki.
Salat eid tersebut dilaksanakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al-Zaytun. Sementara itu, khutbah Idul Fitri 1444 Hijriyah disampaikan oleh Prof Abdussalam Rasyidi yang juga pendiri pesantren tersebut.
Pesantren yang bernama resmi Mahad Al Zaytun tersebut berlokasi di Mekarjaya, Alzaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Mengutip laman resmi Pesantren Al Zaytun, pesantren ini diklaim didirikan oleh ‘bangsa Indonesia’ pada 1 Juni 1993, bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1413 H. Pesantren ini telah tergabung ke dalam Yayasan Pesantren Indonesia (YPI).
Pembangunan pesantren ini dimulai pada 13 Agustus 1996 hingga dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran pada 1 Juli 1999. Sosok presiden ketiga RI, BJ Habibie juga turut mengesahkan pendirian pesantren ini pada 27 Agustus di tahun yang sama.
Tak hanya BJ Habibie, sejumlah tokoh penting di negeri ini disebut-sebut pernah datang ke Ponpes Al Zaytun dan memberikan sumbangan, baik dalam bentuk uang tunai maupun sapi untuk dikembangkan di kawasan pesantren tersebut.
Ponpes Al Zaytun didirikan oleh Panji Gumilang. Nama lain Panji Gumilang adalah Abu Maarik alias Abu Toto alias Syamsul Alam alias Abdus Salam.
Panji Gumilang mendirikan Ponpes Al Zaytun dengan bangunan modern yang menganut konsep asrama yang terintegrasi.
Ponpes Al Zaytun berada di total lahan seluas 1.200 hektare, di mana ada 500 hektare digunakan sebagai lahan produktif, yakni untuk area persawahan, dan 500 hektare lainnya untuk hutan jati emas.
Salah satu bangunan paling monumental di Ponpes Al Zaytun adalah Masjid Rahmatan Lil Alamin yang dibangun 6 lantai di atas lahan kurang lebih 3.000M dengan kontruksi megah.
Kembali mengutip laman resmi Al Zaytun, pesantren ini berasaskan motto Al-Zaytun Pusat Pendidikan Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian Menuju Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Manusiawi.
Pesantren ini juga memiliki arah dan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk beraqidah yang kokoh kuat terhadap Allah dan Syari’at-Nya, menyatu di dalam tauhid, berakhlaq al-karimah, berilmu pengetahuan luas, dan berketrampilan tinggi.
Selain itu ada tujuan lain yang dicita-citakan oleh pesantren ini yakni mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas, selaras dengan perkembangan dunia. Oleh karena itu Al Zaytun mengusung spirit pesantren namun dengan sistem modern.
Pesantren ini mengharapkan siswanya berkemampuan mengembangkan kreativitas individu, berdaya kompetisi tinggi, berjiwa mandiri, tekun dalam penelitian dan penemuan ilmiah secara empiris.
Selain itu, Ma’had Al Zaytun bertujuan untuk mencetak alumni yang penuh perhatian terhadap aspek dinamika kelompok dan bangsa, terampil berkomunikasi menggunakan bahasa-bahasa antar-bangsa yang dominan, berdisiplin tinggi, menguasai tahfidz Al-Qur’an dan selalu berakhlaq al-karimah.
Penulis: Fat I Editor: Apr