Jakarta, Deras.id – Co-kapten Timnas AMIN Sudirman Said menanggapi pernyataan Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla terkait memilih paslon yang mencintai masjid. Menurutnya, pandangan tersebut merupakan preferensi pribadi.
“Pak JK soal pilihan pemimpin itu preferensi pribadi,” ucap Sudirman di Jakarta Pusat pada Kamis (16/11/2023).
Sudirman mengatakan pesan yang disampaikan oleh Jusuf Kalla tersebut karena ia ingin Indonesia mendapatkan pemimpin yang baik. Ia menegaskan bahwa semua paslon dari orang islam yang bisa mencintai masjid.
“Beliau menyampaikan ingin Indonesia mendapat pemimpin yang cinta pada Masjid, itu saya kira pesan baik. Karena kebetulan seluruh calonnya agamanya Islam kan, jadi yang cinta masjid artinya ahli ibadah,” lanjutnya.
Sudirman menjelaskan bahwa memilih pemimpin yang mempunyai teladan baik untuk Indonesia ke depannya. Jadi menurutnya, semua calon presiden harus bisa menunjukkan komitmennya dalam mencintai masjid.
“Saya menerjemahkannya ya pemimpin itu teladan. Jadi dalam beragama ya dia harus menunjukkan komitmennya dalam ibadah, termasuk kalau di agama Islam ya cinta Masjid,” ucap Sudriman.
Sebelumnya, Wakil Presiden ke 10 dan 12 sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla mengatakan bahwa ia akan memilih pemimpin yang mencintai masjid. Namun, ia menegaskan tidak ada boleh ada yang berkampanye di masjid.
“Saya tekankan DMI tidak boleh berkampanye dan masjid tidak boleh dipakai berkampanye, tapi ketika saya ditanya secara pribadi ya, sederhana saja. Pilih yang mencintai masjid,” ujar JK.
Jusuf Kalla juga menceritakan fenomena unik menjelang pemilu, khususnya di Jawa Timur bahwa para calon biasanya rajin ke provinsi untuk sowan kepada para kiai. Ia pun juga menyoroti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah karena didatangi semua para calon presiden dan ditawari untuk menjadi calon wakil presiden.
“Makanya ada guyon kalau sudah ramai-ramai datangi para kiai. Itu berarti sudah dekat dengan pemilu,” sebut JK.
“Ada satu orang yang didatangi semua untuk diajak berpasangan tapi tidak mau. Itu adalah Ibu Khofifah. Itu artinya ia lebih mencintai Jawa timur,” lanjutnya.
Penulis: Fia l Editor: Ifta
