Jakarta, Deras.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada November 2022 mencapai 5,42 persen, lebih rendah dari periode sebelumnya yang sebesar 5,71 persen.
BPS menyebut peyebab terjadinya inflasi adalah konsumsi bahan bakar minyak (BBM), kenaikan tarif angkutan dan serta kenaikan komoditas pangan.
“Komoditas penyumbang inflasi tertinggi ada seperti bensin, BBM, tarif angkutan udara, rokok, beras, telur ayam ras, tarif angkutan dalam kota,” ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS, Setianto dalam konferensi pers, Kamis (1/12/2022).
Terkait sebaran inflasi per wilayah, BPS menyebut wilayah Jawa tertinggi di Jember yaitu sebesar 7,76 persen. Wilayah Sumatera yaitu Bukit Tinggi menyumbang inflasi tertinggi yakni 7,01 persen.
Inflasi tertinggi di Kalimantan berada di Tanjung Selor dengan angka 9,20 persen. Sementara wilayah Bali Nusra berada di Kupang 7,30 persen. Sementara itu, inflasi dengan angka tertinggi di Sulawesi terletak di Pare-pare sebesar 7,11 persen.
Info terakhir BPS menyebutkan inflasi tertinggi Papua berada di Jayapura 6,80 persen sedangkan terendah ada di kota Ternate yaitu 3,26 persen.
Penulis: Dayu l Editor: Ifta
