Anggota MPR RI Dorong Penguatan Semangat Kebangsaan
Bangkalan, deras.id – Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Aula Stais Syaichona Moh. Cholil, Jl. KH. Moch. Kholil, Kelurahan Demangan, Kecamatan Kota Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur, dengan mengangkat tema strategis “Meneguhkan NKRI sebagai Rumah Bersama.”
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh adat, pemuda, pendidik, dan aktivis komunitas, yang memiliki kepedulian terhadap penguatan nilai-nilai kebangsaan di tengah keberagaman sosial.
Dalam pemaparannya, Ra Ibong menegaskan bahwa NKRI adalah rumah besar yang menaungi seluruh rakyat Indonesia. “Meneguhkan NKRI sebagai rumah bersama berarti menumbuhkan kesadaran bahwa persatuan bangsa adalah harga mati. Di dalam rumah ini, setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk menjaga persatuan, menghormati perbedaan, dan berkontribusi dalam pembangunan,” ujarnya.
Ra Ibong juga menekankan bahwa Pancasila dan UUD 1945 menjadi fondasi ideologis dan konstitusional dalam menjaga keutuhan NKRI. Nilai-nilai tersebut harus terus disosialisasikan agar tidak hanya dipahami secara formal, tetapi juga dihayati dalam praktik sosial sehari-hari.
Dalam sesi diskusi, peserta menyampaikan aspirasi dan pengalaman nyata terkait tantangan menjaga persatuan di tengah arus globalisasi dan polarisasi sosial. Tokoh agama menekankan perlunya memperkuat forum lintas iman yang melibatkan generasi muda dan lembaga pendidikan. Perwakilan pemuda menyampaikan gagasan kampanye digital bertema persatuan dan kebangsaan sebagai respons terhadap maraknya disinformasi dan ujaran kebencian di media sosial.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya membangun generasi bangsa yang berintegritas melalui pendidikan karakter berbasis nilai kebangsaan. “Meneguhkan NKRI sebagai rumah bersama bukan hanya tentang menjaga persatuan, tetapi juga tentang membangun solidaritas dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat,” tegas moderator dalam penutupan diskusi.
Sosialisasi ini menghasilkan sejumlah rekomendasi masyarakat, di antaranya perlunya penguatan kurikulum pendidikan berbasis Empat Pilar, dukungan terhadap gerakan toleransi lokal, serta sinergi antara MPR, pemerintah daerah, dan komunitas dalam membangun ruang sosial yang inklusif dan responsif terhadap dinamika lokal.
Dengan semangat yang ditanamkan melalui Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh komponen bangsa untuk terus menjaga persatuan, memperkuat identitas kebangsaan, dan mendorong lahirnya generasi muda yang tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga berintegritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. (kh/ry).












