Yogyakarta, Deras.id – Perhelatan Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) ke-17 resmi dibuka di Yogyakarta, Sabtu (26/11/2022). Festival film terbesar di Indonesia ini mendapat apresiasi dari Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X karena dinilai menjadi barometer sinema Indonesia di Asia.
“Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2006, JAAF telah menjadi ruang yang tak terpisahkan dengan dinamika masyarakat Jogja. Selaras dengan tema yang diusung JAFF17 yaitu Blossom, menjadi harapan kita Bersama bahwa gelaran ini menjadi penanda pertumbuhan serta semangat pembaruan dalam moda produksi, penjelajah artistik, dan tematik dalam lanskap sinema Asia sehingga JAFF mampu berkontribusi untuk menjadikan Yogyakarta sebagai barometer sinema Indonesia di Asia,” jelasnya diwakili Wagub KGPAA Paku Alam X.
Pembukaan JAFF ke-17 digelar dengan tema “Blossom” yang mengartikan pemuda dengan giat energik, keingintahuan, dan kekreativitas bagi kaum muda millenial. Acara ini dibuka secara serentak di lima studio Empire XXI Yogyakarta, yang menjadi venue utama festival JAFF diulang tahun yang ke-17.
Menurut Panitia pelaksana Budi Irawanto adanya JAFF yang ke-17 ini sebagai ungkapan terimakasih dan komitmen dalam eksistensi untuk memperkaya ruang-ruang kreativitas bagi para pembuat film muda yang ada di Indonesia.
“Tahun ke tujuh belas penyelenggaraan JAFF menjadi bukti konsistensi dan komitmen JAFF untuk terus mempromosikan dan mendesiminasi sinema Asia. Selain itu, pada edisi ke- 17, JAFF memberi ruang yang luas para pembuat film muda mempertontonkan karya terbaiknya yang menawarkan kesegaran perspektif dan sudut pandang berbeda tentang budaya dan masyarakatnya,” ungkap Budi.
Tidak hanya itu, acara JAFF banyak mendapat dukungan dari pihak–pihak tertentu. Terutama Melalui video singkat Wakil Gubernur DIY Yogyakarta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X mengungkapkan bahwa JAFF hadir menjadi ruang yang tak terpisahkan dalam dinamika budayawan masyarakat yang ada di Yogya. Hadirnya JAFF menjadikan semangat pembaharuan pasca Covid- 19.
Penulis: Fia l Editor: Ifta