Jakarta, Deras.id – Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify menjadi khatib dan imam shalat Jumat di Masjid Istiqlal pada Jumat (11/10/2024). Saat menjadi khatib, Syekh Ahmad memuji sikap toleransi, ramah tamah, dan moderator yang dipraktikkan oleh umat muslim di Indonesia.
“Khotbahnya beliau berbicara seputar agama Islam ini, sampai dengan ke Indonesia dan beliau sangat memuji keramahtamahan, toleransi, dan Islam yang kita praktikkan islam yang sangat moderat,” kata kata Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam dalam keterangannya dikutip Deras.id, Jumat (11/10/2024).
Syekh Ahmad menekankan bahwa Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan menghormati kemanusian melalui petunjuk yang dibawakan rasul. Syekh Ahmad juga menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang moderat dengan menjaga keseimbangan antara syariat dan akidah.
“Jadi agama Islam bukan agama yang berlebih-lebihan. Sikap berlebih-lebihan di agama itu tidak bagus,” ujar Abu Hurairah.
Syekh Ahmad berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga persatuan karena Islam mengakui adanya perbedaan. Perbedaan dalam kehidupan manusia diakui dalam Islam sebagaimana dijelaskan di Al Quran.
“Kita diciptakan berbeda-beda, berbeda agama, berbeda kulit, suku, bahasa, dan lain sebagainya. Itu semua oleh dalam agama Islam diakui,” tutur Abu Hurairah.
Syekh Ahmad menyampaikan bahwa saat memandang wajah orang Indonesia membuatnya kagum akan kebesaran agama Islam. Selain itu juga terkesan oleh keramahtamahan masyarakat Indonesia dalam menyambut tamu, sebab hal itu tidak didapatkan ketika berkunjung ke negara lain.
“Saya semakin kagum dengan kebesaran agama Islam ini. Dan saya melihat dengan mata kepala sendiri, kebenaran agama Islam, kemuliaan dan kebenaran agama Islam itu hadir di Indonesia ini,” kata Abu Hurairah.
Sebagai informasi, Abu Hurairah menjelaskan intisari khotbah Syekh Ahmad yang disampaikan dalam bahasa Arab kepada jemaah setelah salat ditunaikan.
Editor: Ifta
