Jakarta, Deras.id – Presiden terpilih 2024-2029 sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto datang ke Istana Kepresidenan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (8/7/2024). Pertemuan tersebut membahas terkait tugas Prabowo sebagai Menhan maupun nanti ketika menggantikan Jokowi sebagai presiden pada Oktober mendatang.
“Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan, baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,” kata Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada wartawan dikutip Deras.id, Selasa (9/7/2024).
Saat ditanya tentang isu spesifik yang di bahas Prabowo dan Jokowi, Dahnil tidak segera merespon pertanyaan tersebut. Setelah pertemuan tersebut, Prabowo tidak terpantau wartawan saat meninggalkan Istana.
Prabowo baru kali pertama ini melakukan kunjungan ke Istana setelah selesai menjalani operasi besar bagian kaki di RSPPN Sudirman, Jakarta Selatan dua pekan lalu. Ketua Umum Gerindra itu melambaikan tangan saat ditanya perihal kedatangannya kali ini.
Ia melambaikan tangan dan tersenyum, kemudian berpose silat dan memperagakan gerakan lari-lari kecil sembari berjalan masuk ke dalam Istana seolah menunjukkan bahwa ia sudah sehat dan lincah. Sebelum bertemu Jokowi, Prabowo sempat memberi keterangan singkat terkait komitmen dirinya bakal memastikan uang rakyat dapat berguna untuk bangsa dan masyarakat.
Prabowo menekankan pentingnya peran Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) dalam mengawasi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Daerah. Presiden Jokowi meminta BPK untuk mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto yang akan datang.
“Saya harapkan dukungan BPK dan komponen bangsa untuk mendukung peralihan pemerintahan dengan baik. Saya juga mengharapkan dukungan BPK untuk melanjutkan perbaikan ekosistem pemerintah, akuntabel, fleksibel, dan selalu berorientasi pada hasil,” jelas Jokowi.
Jokowi juga yakin pemerintahan Prabowo ke depan akan serius memperhatikan rekomendasi yang diberikan BPK. Sehingga APBN bisa dikelola secara transparan dan akuntabel.
“Saya minta kementerian atau lembaga dan kepala daerah menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi pemeriksaan BPK agar pengelolaan APBN dan APBD kita semakin hari, semakin tahun makin baik,” kata Jokowi.
Penulis: Risca l Editor: Ifta
