Nasional, Deras.id – Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan (Menkeu) tidak banyak berkomentar soal capaian Presiden Jokowi selama 2 periode jabatannya untuk menurunkan angka kemiskinan yang hanya berkurang sebanyak 3,06 juta orang atau turun 2,22% poin selama 10 tahun.
“(Soal) itu entar dulu ya karena banyak sekali yang perlu diperhatikan,” jelasnya usai mengikuti rapat internal bersama Presiden Jokowi terkait dengan relaksasi pajak industri kesehatan di Istana Kepresidenan, Selasa (2/7/2024).
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan datanya terkait tingkat kemiskinan di dalam negeri turun ke level terendah dalam 10 tahun terakhir.
Adapun tingkat kemiskinan pada Maret 2024 adalah sebesar 9,03% atau terdapat sebanyak 25,22 juta penduduk miskin.
Semua angka tersebut jika dilihat berdasarkan masa jabatan Jokowi atau selama 10 tahun terakhir jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 3,06 juta orang. Artinya Jokowi hanya dapat menekan tingkat kemiskinan di angka 2,22%.
Berdasarkan persentase di atas maka secara rata-rata jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 300.000 orang setiap tahunnya di Indonesia.
Pemerintah berupaya menurunkan tingkat kemiskinan di Tanah Air sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024 ditargetkan sebesar 6,5%—7,5% pada akhir periode pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Artinya keberhasilan Jokowi tidak sampai separuh dari yang diekspektasikan oleh pemerintahannya.
Sejauh ini, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah melalui berbagai macam upaya penanggulangan kemiskinan antara lain perluasan bantuan sosial, inovasi peningkatan pendapatan melalui kebijakan pasar tenaga kerja, mobilisasi perlindungan sosial pada masa pandemi Covid-19 hingga mampu mempertahankan angka kemiskinan di bawah 10%.
Penulis: M.F.S.A I Editor : Dinda
