Jakarta, Deras.id – Menteri Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam-RI) Mahfud MD uraikan makna dan penjelasan tentang peringatan Hari Pahlawan 10 November. Bahkan pihaknya juga singgung kalau semua orang perlu ikut menjaga warisan terbaik para pahlawan.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa para pahlawannya. Yakni mereka yang bertekad untuk berbakti, mengabdi dan siap mengorbankan jiwa raga untuk menjaga warisan terbaik para pahlawan yaitu bangsa dan negara Indonesia,” tulis Mahfud di akun twitter @mohmahfudmd pada, Kamis (10/11/2022).
Setelah Mahfud menulis makna Hari Pahlawan tersebut di Twitter, sontak langsung mendapat sentilan dari warganet yang cukup mengelitik.
“Pengorbanan jiwa dan raga untuk melawan untuk melawan kesewenang-wenangan dan oligarki kekuasaan dari tangan penguasa yang tidak berlandaskan keadilan sosial bagi rakyatnya,” tulis akun @Rudi18534162.
Komentar netijen satu ini, rupanya cukup mengusik lantaran menyebut pemerintah tak berlandasan prinsip keadilan. Setelah itu Mahfud juga menegaskan, kalau saat ini musuh tidak terlihat seperti dulu yang bisa diusir dengan bambu runcing. Bahkan pihaknya juga menyebut, jika saat ini yang dihadapi adalah orang yang memiliki uang sehingga mudah mempermainkan hukum.
“Musuh yang mengancam kita dulu jelas, kolonialis yang bisa dilawan dengan bambu runcing para Pahlawan. Tapi musuh kita sekarang tidak jelas, karena banyak pejabat korupsi disekitar kita sendiri. Mereka tidak bisa ditumpas dengan bambu runcing tapi dengan penegakan hukum. Tapi mereka mempunyai power uang untuk bermain hukum,” tambah Mahfud
Penulis : Redhy l Editor : Rifai
