Jakarta, Deras.id – Partai Demokrat menyebut Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) segera mengumumkan deklarasi pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang diusungnya. Hal ini berdasarkan piagam kerja sama yang ditandatangani tiga ketua umum partai politik yaitu Nasdem, Demokrat, dan PKS.
“Sesuai piagam kerja sama tiga partai poin keempat bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama KPP akan menyelenggarakan deklarasi dan mengumumkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024-2029. Kita semua taat azas dan akan mengindahkan itu. Jadi kita tunggu saja,” ucap Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani di Jakarta, Minggu (4/6/2023).
Kamhar mengatakan bahwa nama bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan sudah disepakati oleh masing-masing ketua umum di KKP.
Menurutnya, kabar sudah ditetapkannya nama cawapres yang akan mendampingi Anies merupakan bukti progres kinerja tim delapan di internal poros koalisi.
“Penyampaian telah mengerucutnya satu nama ke publik sebagai cawapres Mas Anies Baswedan adalah tanda bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan melalui Tim Delapan terus menunjukkan progres atau berkemajuan dalam menjalankan tugas-tugas sesuai mandat yang diberikan,” katanya.
Meskipun demikian, Kamhar enggan mengungkapkan kapan momentum deklarasi tersebut akan disampaikan ke publik.
Menurutnya, pengumuman tersebut akan diumumkan menunggu moment yang teat seperti yang disampaikan Anies Baswedan.
“Namun untuk mengumumkannya ke publik tentu akan melihat momentum yang tepat, sebagaimana telah disampaikan Mas Anies pada waktunya nanti akan diumumkan,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, Anies Baswedan menyampaikan sosok cawapresnya sudah ada.
Namun, ia enggan membeberkan lebih lanjut karena masih ada proses yang cukup panjang.
“Sudah ada tapi masih panjang,” ucap Anies, Sabtu (3/6/2023).
Lebih lanjut Anies menuturkan bahwa sosok cawapres sudah mengerucut pada satu nama.
Meskipun demikian, Anies enggan merinci dan menjelaskan secara detail perihal nama tersebut.
“Emang cawapres ada tiga? Ada empat? Satulah. Sudah dibilang cawapresnya satu. Ya memang satu. Nggak mungkin cawapresnya dua,” pungkasnya.
Penulis: Diraf l Editor: Rifai
