Jakarta, Deras.id – Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk memantau perkembangan proses peninjauan kembali (PK) yang dilakukan kubu Moeldoko. Hal ini sebagai respons pernyatan Denny Indrayana soal pengambil alihan Partai Demokrat oleh KSP Moeldoko melalui peninjauan kembali (PK) di Mahkamah Agung.
“Kepada kader Partai Demokrat di seluruh tanah air, agar mengikuti perkembangan PK Moeldoko ini sambil memohon pertolongan Tuhan yang maha kuasa, Allah SWT,” tulis SBY dalam akun twitternya, Minggu (28/5/2023).
Selain itu, SBY juga mengimbau seluruh kader Partai Demokrat untuk mengikuti semua arahan dan petunjuk AHY sebagai ketua umum.
Menurutnya, seluruh kader partai Demokrat harus bersatu memperjuangkan partai berlambang mercy tersebut.
“Ikuti petunjuk ketua umum. Jika keadilan tak datang, kita berhak memperjuangkannya secara damai dan konstitusional,” lanjut SBY.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut menilai bahwa PK Moeldoko sangat sulit diterima, karena sudah 16 kali ditolak di pengadilan.
Namun, jika Moeldoko Berhasil merebut demokrat, SBY menduga ada pihak yang ingin menggagalkan Demokrat di Pemilu 2024.
“Berdasarkan akal sehat, sulit diterima PK Moeldoko dikabulkan MA karena sudah 16 kali pihak KSP Moledoko kalah di pengadilan. Kalau ini terjadi, info adanya tangan-tangan politik untuk ganggu Demokrat agar tak bisa ikuti Pemilu 2024 barangkali benar. Ini berita yang sangat buruk,” lanjut tulisnya.
Oleh karena itu, SBY berharap pemerintah mampu bersikap adil dalam menegakkan kebenaran kasus sengketa partai Demokrat tersebut. Ia menilai Indonesia merupakan negara hukum, bukan negara predator dan menganut hukum rimba.
“Saya berharap pemegang kekuasaan (politik dan hukum) tetap amanah, tegakkan kebenaran & keadilan. Indonesia bukan negara predator (yang kuat memangsa yang lemah) serta tak anut hukum rimba (yang kuat menang, yang lemah kalah),” tegasnya.
Sebelumnya, SBY mendapat kabar dari politisi senior soal Moeldoko yang akan mengambil alih Demokrat. Ia khawatir kabar tersebut mengancam Demokrat dalam keikutsertaannya dalam pemilu 2024.
“Tadi malam saya terima telepon dari mantan menteri yang disampaikan pesan politisi senior (bukan Partai Demokrat) berkaitan dengan PK Moeldoko ini. Pesan seperti ini juga kerap saya terima. Jangan-jangan ini serius bahwa Demokrat akan diambil alih,” pungkas tulisnya.
Sebelumnya, Denny Indrayana menulis dalam akun twitternya bahwa PK Moeldoko atas Demokrat diduga ditukar guling dengan kasus korupsi di MA. Menurutnya, jika Demokrat berhasil dibegal, maka kemungkinan pencapresan Anies Baswedan gagal.
Penulis: Diraf l Editor: Rifai