Jakarta, Deras.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan kepada para pemimpin negara maju di KTT G7 2023 untuk membentuk organisasi tingkat dunia yang serupa dengan The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Organisasi tersebut untuk mendukung industri nikel dan sawit kedepannya.
“Presiden Jokowi mengajak negara anggota G7 sebagai mitra pembangunan hilirisasi industri Indonesia dan mengusulkan dibentuk lembaga semacam ‘OPEC’. Beliau menegaskan bahwa yang diperlukan dunia saat ini adalah kolaborasi, bukan polarisasi yang memecah belah,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi kepada wartawan dikutip Deras.id, Senin (22/5/2023).
Kolaborasi global yang setara dan inklusif ditekankan untuk dapat menghentikan kebijakan monopoli serta diskriminasi terhadap komoditas negara berkembang. Sebab setiap negara mempunyai hak pembangunan dan hak untuk mengolah sumber daya alam untuk menghasilkan nilai tambah.
Nantinya tujuan dari kelembagaan nikel dan sawit akan serupa dengan OPEC, yaitu mengkoordinasikan kebijakan serta menjaga pasar tetap stabil untuk mengamankan pasokan reguler bagi konsumen. Presiden Jokowi mengharapan kolaborasi tersebut akan memberikan keuntungan bagi Indonesia. Sebab, Indonesia mulai beranjak dari negara pengekspor barang mentah menjadi negara yang malakukan hilirisasi industri untuk mendapatkan nilai tambah.
“Ini bukan berarti Indonesia menutup diri melainkan Indonesia meningkatkan kerjasama dalam bentuk lain yang lebih setara dan saling menguntungkan. Itulah pesan Presiden,” tutur Retno Marsudi.
Diketahui, Presiden Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Seven (G7) di Hirosima, Jepang pada 19-21 Mei 2023 atas undangan langsung Perdana Menteri Fumio Kishida. Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan para pimpinan negara sahabat, termasuk dengan Jepang dan Inggris.
Pembahasan dalam pertemuan tersebut terkait kerja sama ekonomi dan pariwisata, investasi, sampai pembahasan situasi di Myanmar.
Penulis: Risca l Editor: Rifai