Jakarta, Deras.id – Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) terus mengupayakan swasembada gula untuk mengurangi ketergantungan impor. Musim giling tebu tahun ini ditargetkan dapat memproduksi gula konsumsi sebesar 2,6 juta ton.
“Untuk memenuhi kebutuhan nasional sebesar 3,4 juta ton memang masih diperlukan pengadaan dari luar. Namun perlu kita apresiasi bahwa tahun ini rencana impor lebih kecil dari tahun lalu yang berada di posisi lebih dari 1 juta ton. Ini merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan swasembada gula,” kata Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resmi dikutip Deras.id, Sabtu (6/5/2023).
Musim giling tebu mulai berjalan pada Mei 2023. Hal tersebut adalah momentum yang sangat penting guna menentukan pencapaian produksi gula nasional tahun ini.
“Hari ini kita memulai giling pertama di PG Krebet Baru Malang. Diharapkan rendemennya lebih tinggi dari tahun lalu dan bisa di atas 8 persen, serta masa gilingnya bisa panjang,” tutur Arif Prasetyo Adi.
Pabrik Gula (PG) Krebet pada tahun 2022 memproduksi gula 131,7 Ribu tonton atau 5,05 persen dari produksi nasional. Sedangkan rendemennya sebesar 6,67 persen.
Diharapkan pada musim giling tahun ini, pabrik gula milik ID FOOD ini dapat menargetkan hasil produksi sekitar 130-140 Ribu ton gula konsumsi. Hasil prediksi yang baik pada tahun ini diharapkan jangan sampai lengah.
Keselamatan proses giling dari hari pertama sampai dengan hari terakhir harus dijaga, termasuk pengawalan pencegahan kebakaran. Saat ini NFA beserta stakeholder gula Nasional sedang melakukan review Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) sebagai upaya memperkuat tata kelola gula nasional.
Tujuan dari langkah tersebut untuk menjaga keseimbangan harga di hulu dan di hilir sesuai dengan struktur biaya produksi saat ini, sehingga dapat memberikan keuntungan yang wajar di semua lini.
Penulis: Risca l Editor: Rifai