Jakarta, Deras.id – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri membeberkan isi pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan beberapa ketua umum partai politik beberapa waktu lalu. Menurutnya pertemuan tersebut hanya silaturahmi biasa dan membahas terkait bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia ke depan.
“Nah, kemarin, waktu dikumpulkan ketum-ketum silaturahmi kan kalo beritanya woah, politik apa yang dibicarakan? Enggak ada. Silaturahmi, makan, sudah gitu, hanya bilang begini (perubahan demografi),” ujar Megawati saat mengisi seminar di Bali, Jumat (5/5/2023).
Putri Presiden Soekarno tersebut mengatakan mulai tahun 2023 hingga 2036 merupakan puncak demografi yang menjadikan Indonesia dari negara berkembang menuju negara maju. Hal ini dikarenakan demografi Indonesia sedang meningkat pada tahun ini.
“Kita itu demografi yang bagusnya bisa mengangkat, dari disebut negara berkembang menjadi negara maju itu demografi 2023 ini, lalu 13 tahun ke depan itu peak time-nya. Setelah itu surut,” kata Megawati.
Presiden ke-5 RI tersebut mengungkapkan perhitungan itu merupakan hasil pembicaraan bersama IMF, Bank Dunia, dan para ahli ekonomi. Dari pembahasan tersebut muncul kesimpulan bahwa dunia akan mengalami perubahan demografi ke depannya.
“Bahwa dunia sekarang mengalami perubahan demografi,” ucap Megawati.
Oleh sebab itu, dalam rangka memanfaatkan perubahan demografi tersebut, Megawati mendorong seluruh jajaran pemerintah menciptakan masyarakat yang produktif. Jika momen tersebut tidak bisa dimanfaatkan, maka fenomena selanjutnya yang akan dihadapi adalah piramida terbalik seperti Jepang dan China saat ini.
“Jadi, harus dipacu, bagaimana mereka bisa produktif. Maka kita bisa terangkat menjadi negara maju ke-4. (Yang pertama) China, India, Amerika, kita,” pungkas Megawati.
Adapun yang dimaksud dengan piramida terbalik merupakan jumlah masyarakat usia lanjut atau lansia melebihi jumlah masyarakat usia produktif. Sehingga hal tersebut akan menghambat perkembangan negara.
Penulis: Diraf l Editor: Rifai