Jakarta, Deras.id – Cristalino David Ozora kembali bersekolah setelah mendapat rujukan dari Tim Dokter RS Mayapada.
“Bismillah. Memulai terapi kognitif di sekolah atas rujukan dr Yeremia Tatang kepala tim dokter yang menangani david di RS Mayapada,” tulis ayah David Ozora, Jonathan Latumahina dalam unggahan akun twitternya @seeksixsuck, Rabu (3/5/2023).
Pasca mendapat rujukan David Ozora dapat dirawat di rumah (homecare), perkembangan kesehatannya semakin menunjukkan progres yang baik. David Ozora menempuh banyak jenis terapi untuk memulihkan kemampuan kognitif dan motoriknya.
Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina atau yang akrab disapa Joe selalu mengunggah momen terapi yang dilakukan David dari rumah.
Dalam utasnya tersebut, Joe juga kembali membahas kasus penganiayaan yang terjadi kepada putranya. Joe menuturkan bahwa terdapat beberapa kejanggalan yang dihadapi selama proses pengobatan David Ozora.
“Tiba-tiba di RS Medika ada petugas administrasi panggil gue dan bilang kalo prudential David gak bisa karena melanggar 1 klausul. Di sini gue makin curiga, bagaimana bisa blackcard gak bisa diurus?,” tulis Joe dalam utasnya.
Joe kemudian menjelaskan bahwa persoalan terjadi dikarenakan adanya laporan dari Polsek Pesanggrahan yang janggal. Di mana dalam laporan kronologi kasus penganiayaan tersebut, David lah yang memulai perkelahian dengan Mario Dandy.
“Setelah gue cek ada kronologi yang tidak bisa di-approve asuransi yang memulai perkelahian adalah David,” ungkap Joe.
Jonathan berharap agar pengusutan kasus penganiayaan terhadap putranya dapat dijalankam seadil-adilnya. Para pelaku dapat dihukum maksimal atas tindakan keji yang dilakukan kepada David.
Hal senada juga disampaikan Kuasa Hukum David Ozora, Mellisa Anggraini melalui akun twitternya. Mellisa menduga dalam penanganan kasus penganiayaan David Ozora terdapat kejanggalan hingga terakhir pada tahap putusan banding.
“Dari Polsek Pesanggrahan, Polres Jaksel, Hakim Pengadilan Negeri Jaksel dan sekarang Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, berderet kejanggalan yang harus dihadapi dalam memperjuangkan keadilan bagi David Ozora, apa memang tidak bisa diharapkan keadilan di negeri ini?,” cuit Mellisa melalui akun twitternya @MellisA_An dengan menyebut akun twitter Presiden Indonesia Joko Widodo dan Komisi Yudisial, (28/4/2023) lalu.
Penulis: Fausi | Editor: Rifai
