Jakarta, Deras.id – Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodetabek bakal mulai beroperasi 12 Juli 2023. Penetapan tarif LRT rencananya akan dikenakan tarif Rp10.425 sampai dengan Rp29.400.
“Tarif kurang dari 10 kilometer Rp 10.245 dan tarif terjauh lebih dari 20 km di Rp 29.400,” tutur Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).
Rencananya tarif LRT untuk satu kilometer pertama akan ditetapkan sebesar Rp3.000. Sedangkan untuk satu kilometer selanjutnya akan dikenakan tarif sebesar Rp825. Tarif tersebut sudah termasuk subsidi yang akan diberikan oleh pemerintah. Namun untuk skema subsidinya akan berbeda dari Kereta Rel Listrik (LRL).
Namun penetapan tarif LRT masih menunggu dari Menteri Perhubungan. Rencananya dalam waktu dekat ini akan ditetapkan.
“Penerapan tarif masih menunggu penetapan dari Menteri Perhubungan. Ya tunggu SK-nya, Insya Allah dalam waktu dekat keluar,” ucap Risal Wasal.
Sedangkan untuk uji coba LRT ini akan dilaksanakan pada Juni 2023 dengan biaya Rp0. Namun percobaan dengan tarif gratis ini hanya berlaku untuk orang tertentu saja dengan kapasitas 200 penumpang.
Rencananya pada Juni mendatang akan dilakukan trial run. Masyarakat luas ada nanti akan diberi kesempatan mencoba. Syaratnya mendaftar dulu atau dengan undangan.
“Itu nanti Juni mungkin dibuka. Kalau Juli sudah berbayar. Jadi akan kita batasi, misal kapasitas 700 ya paling 200. Pasti gratis kalau trial run,” jelas Manager Public Relation KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardojo.
Terdapat 29 rangkaian kereta di Jakarta dari 31 rangkaian yang akan digunakan untuk LRT Jabodetabek. Berkurangnya jumlah tersebut karena masih terdapat 2 train set yang belum tiba di Jakarta karena rangkaiannya sempat mengalami kecelakaan pada uji coba tahun 2021.
Sehingga masih harus melalui proses panjang tes operasional hingga sertifikasi di Kementerian Perhubungan. Juli nanti, LRT Jabodetabek akan menggunakan 20-27 kereta per harinya sedangkan untuk sisanya akan menjadi cadangan.
Penulis: Risca l Editor: Rifai
