Jember, Deras.id – Kericuhan terjadi pada pertandingan sepak bola Antar Kampung (Tarkam), di Lapangan Besuk, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember (9/04/2023). Kejadian tersebut dipicu suporter tim yang tidak terima lantaran terjadi pemukulan kepada salah seorang pemain saat pertandingan.
“Pemicunya, pemain lawan mulai bermain kasar,” kata Joni Budi Utomo, pengamat sepak bola Kabupaten Jember (9/4/2023).
Pertandingan Tarkam tersebut mempertemukan kesebelasan Gajayana Wirowongso dengan Patrang Jember. Atas kejadian tersebut, sebagian suporter turun ke lapangan.
“Pertandingan antara Tim Gajayana Wirowongso melawan Patrang Jember” lanjut joni.
Para suporter yang terpancing emosi, langsung mengeroyok para pemain di tengah lapangan. Bahkan, akibat kerusuhan tersebut sejumlah pemain lari ketakutan ke area persawahan warga untuk menghindari amukan suporter.
“Awalnya, pertandingan tersebut berjalan dengan aman dan tenang. Namun, setelah kesebelasan Patrang Jember tertinggal tiga gol, dan belum sekalipun memasukkan bola ke gawang lawan, pertandingan mulai memanas dan menjurus kasar,” Ungkap Joni.
Permainan kasar yang dilakukan para pemain Patrang Jember, memicu emosi para suporter yang rata-rata pendukung kesebelasan Gajayana Wirowongso. Para pemain Patrang Jember menjadi bulan-bulanan suporter yang merangsek masuk ke dalam lapangan.
Joni menyayangkan kericuhan sepak bola di bulan Ramadhan ini. Menurutnya, dalam dunia olahraga para pemain harus menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.
“Saya tentunya sangat menyayangkan terjadinya kericuhan ini, karena sepak bola sejatinya menjunjung tinggi sportivitas,” tegasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ke depan diharapkan tidak ada lagi kericuhan yang terjadi di lapangan sepak bola, baik di tingkat tarkam maupun di level yang lebih tinggi, agar sepak bola Indonesia semakin maju.
Penulis: Putra Alam | Editor: Saiful