Menteri Israel Sebut Bangsa Palestina Tak Pernah Ada
Israel, Deras.id – Perseteruan antara Palestina dan Israel kian memanas setelah Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyebut bangsa Palestina tidak pernah ada. Smotrich mengatakan Palestina muncul hanya sebagai konsep kebangsaan dalam pendirian negara Israel.
“Siapa raja Palestina pertama? Bahasa apa yang digunakan orang Palestina? Apakah pernah ada mata uang Palestina?,” kata Smotrich dalam pidatonya di Paris, Kamis (23/3/2023).
“Apakah ada sejarah atau budaya asli Palestina? Tidak ada apa-apa. Tidak ada yang namanya orang Palestina,” lanjut Smotrich.
Menanggapi pernyataan Smotrich, Palestina menyebut Israel sebagai upaya memalsukan sejarah. Mereka pun mengecam pernyataan Smotrich dan menegaskan bahwa bangsa mereka sudah ada di wilayah itu selamanya.
Kemudian, Faksi Hamas juga mengatakan dengan pernyataan yang sama. Mereka menilai pernyataan Smotrich adalah kebijakan fasis dan penggusuran paksa Israel terhadap rakyat Palestina.
Disisi lain, Amerika Serikat (AS) mengecam pernyataan Smotrich dan Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa pernyataan Smotrich tidak akan membantu meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina yang masih menghadapi perselisihan.
Kirby menambahkan bahwa AS tak ingin melihat bentuk retorika apa pun yang bisa menghalangi penemuan solusi untuk kedua negara.
“Kami benar-benar keberatan dengan pernyataan semacam itu, hal itu tidak membantu sama sekali, sekali lagi upaya meredakan ketegangan dan mencoba menemukan solusi dua negara yang layak untuk maju,” kata Kirby.
Kecaman serupa juga dilontarkan oleh kementerian luar negeri Yordania Sinan Majali yang menyampaikan protes keras terhadap pernyataan Smotrich itu.
“Yordania mengutuk pernyataan rasis dan ekstremis yang menghasut yang dibuat oleh menteri ekstremis Israel terhadap persaudaraan rakyat Palestina, hak mereka untuk hidup, dan hak historis mereka dalam negara merdeka dan berdaulat mereka di tanah nasional Palestina,” kata Majali.
Diketahui, pernyataan Smotrich itu muncul pada waktu yang berdekatan dengan perundingan antara pejabat urusan Palestina dan Israel di Mesir. Pertemuan itu merupaka laanjutan dari pembicaraan serupa bulan lalu di Yordania.
Pada waktu itu, kedua belah pihak berjanji untuk mencegah terjadinya kekerasan di antara kedua negara. Hal tersebut muncul di tengah kekhawatiran eskalasi ketegangan di antara Palestina-Israel selama bulan suci Ramadhan.
Penulis: Andre l Editor: Saiful