Israel Secara Brutal Bakar Puluhan Rumah Warga Palestina
Palestina, Deras.id – Tindakan kekerasan pasukan Israel terhadap Palestina semakin ganas, mereka membakar puluhan rumah dan mobil milik warga Palestina di Huwara, Nablus. Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengutuk perbuatan pasukan Israel dan menyebut tindakan itu sebagai aksi teroris dibawah perlindungan.
“Aksi teroris yang dilakukan oleh para pemukim di bawah perlindungan pasukan pendudukan malam ini. Kami menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab penuh,” kata Abbas yang dikutip dari aljazeera.com, Senin (27/2/2023).
Sedikitnya 30 rumah dan mobil dibakar selama amukan larut malam oleh para pemukim Israel setelah dua pemukim tewas. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang pria 37 tahun di tembak dan dibunuh oleh pasukan Israel. Sementara Bulan Sabit Merah menambahkan dua orang ditembak, ditikam dan lainnya dipukuli.
Seorang pejabat Palestina Ghassan Douglas yang memantau permukiman Israel di Nablus memperkirakan sekitar 400 pemukim Israel ikut andil dalam serangan tersebut. Ketegangan meningkat antara kedua negara setelah serangan mematikan yang intensif di wilayah permukiman.
Disisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menghimbau pasukan untuk tenang dan tidak melakukan kekerasan terhadap Palestina.
“Saya meminta ketika darah mendidih dan semangat panas, jangan main hakim senidiri,” kata Netanyahu.
Menanggapi kekerasan itu, Uni Eropa khawatir dengan kekerasan di Huwara dan mengatakan bahwa otoritas di semua pihak harus ikut andil dalam menghentikan kekerasan yang selama ini terjadi.
Sebelumnya, telah terjadi bentrokan antara warga Palestina dan pemukim Israel di dekat Huwara. Bahkan setelah bentrokan tersebut, Israel mengencarkan serangan menggunakan roket yang ditargetkan di utara Gaza.
Hal itu dibenarkan oleh pasukan Israel bahwa sistem pertahanan udara mereka telah meluncurkan sedikitnya enam roket di daerah tak berpenghuni. Serangan itu termasuk salah satu operasi Israel mematikan di Tepi Barat yang diduduki.
Penulis: Andre l Editor: Rea