Jakarta, Deras.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan peningkatan permintaan dan konsumsi dalam negeri merupakan kunci utama menangkal ancaman resesi global pada tahun ini. Peningkatan ekonomi domestik, akan mensubsitusi ketergantungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara lain.
“Makanya domestic demand tetap harus penting, konsumsi tetap baik, makanya inflasi tetap kita jaga,” ujar Sri Mulyani dalam pertemuan dengan wartawan di Kementerian Keuangan, Jumat (6/1/2023) kemarin.
Sri Mulyani optimis dengan langkah penguatan ekonomi domestik. Pasalnya iklim investasi, kredit perbankan, dan capital market Indonesia dalam kondisi baik dibanding negara-negara lain.
Selain itu, Pemerintah akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2023 dengan bijaksana, sambil fokus mengidentifikasi berbagai risiko yang akan muncul. Pemerintah juga disebut telah memperhitungkan apabila harga komoditas mengalami perubahan hingga memengaruhi APBN.
“Karena kalau APBN tetap stabil dan kredibel, dia menjadi jangkar untuk ekonomi tetap stabil,” ujar Sri Mulyani.
Sebelumnya, sejumlah lembaga internasional termasuk Bank Dunia memproyeksi beberapa negara akan mengalami resesi pada 2023. Hal ini karena suku bunga acuan bank sentral di sejumlah negara semakin tinggi.
Penulis: Dayu |Editor: Rifai