Banda Aceh, Deras.id – Sebanyak 174 pengungsi muslim Rohingya terdampar di pantai provinsi Aceh dalam keadaan selamat. Pada awalnya jumlah pengungsi yang berangkat dari Bangladesh adalah 200 orang, namun lebih dari 20 orang lainnya meninggal di perjalanan. Beberapa di antaranya nekat melompat ke laut karena kapal yang ditumpangi mogok dan mulai karam.
Fatimah bin Ismail, salah satu pengungsi yang selamat mendarat di pantai Aceh menjelaskan bahwa mereka telah berlayar selama 40 hari dengan menggunakan kapal yang tidak layak. Ia menyaksikan secara langsung beberapa pengungsi terpaksa terjun ke laut karena tidak mampu menahan lapar dan akhirnya meninggal.
“Tiga pria melompat karena tidak tahan lapar. Kemudian setelah 12 hari air mulai masuk ke perahu. Ada mayat yang mengambang di air, di sana-sini. Kami tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Fatimah kepada Reuters dikutip Jumat (30/12/2022).
Pengungsi Rohingya banyak yang mencoba melarikan diri ke Indonesia karena jumlah penduduknya yang mayoritas muslim. Badan Pengungsi PBB mengatakan hampir 500 orang Rohingya telah mencapai daratan provinsi Aceh dalam enam minggu terakhir.
Otoritas berwenang di Indonesia juga telah memberi bantuan medis, makanan, dan tempat tinggal sementara. Di saat yang sama, Indonesia juga bekerja sama dengan badan pengungsi global untuk memastikan status hukum para pengungsi Rohingya.
Diketahui, sejak adanya tindakan keras dari militer Myanmar pada tahun 2017, sekitar 800.000 warga Rohingya telah dipaksa masuk ke Bangladesh. Ribuan di antaranya kemudian melarikan diri karena kamp-kamp pengungsian yang disediakan tidak layak.
Penulis: Dayu l Editor: Ifta
