Jakarta, Deras.id – Bencana banjir hebat yang melanda Jakarta 2020 lalu kemungkinan bakal terjadi lagi. Pasalnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya potensi hujan yang sangat lebat akhir tahun ini hingga awal Januari 2023.
Kondisi tersebut diperkirakan serupa dengan yang terjadi pada penghujung 2019.
“Poin yang perlu kami sampaikan justru salah satu alasan kenapa kami gencarkan informasi dan konferensi pers ini dikhawatirkan dapat terjadi seperti itu, semoga tidak,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara daring, Selasa (27/12/2022).
Wilayah Jabodetabek, Bantan, dan NTT memiliki intensitas hujan yang tinggi hingga 2 Januari mendatang. Dwikorita menjelaskan penyebabnya sama dengan insiden yang terjadi pada akhir 2019.
“Saat itu tingginya intensitas hujan juga dipengaruhi oleh Seruakan Udara Dingin tadi dari dataran tinggi asia, dataran tinggi tibet, sama ya, dengan juga Monsun Asia yang semakin menguat,” ucap Dwikorita.
Untuk diketahui, pada akhir 2019 hingga memasuki tahun 2020, intensitas hujan sangat tinggi di wilayah Jabodetabek. Saat itu, hujan yang tak kunjung berhenti membuat Jakarta lumpuh karena banjir di mana-mana dengan ketinggian yang beragam.
Namun demikian, yang menjadi pembeda antara kondisi sekarang dengan awal 2020 adalah munculnya fenomena La Nina pada saat itu. Sehingga curah hujan semakin meningkat sampai dengan cakupan 70 %.
Dwikoritas menyatakan kondisi La Nina sebetulnya tidak terjadi pada saat ini karena levelnya lebih rendah dan menuju netral. Kendati demikian, ia mengingatkan kondisi sekarang turut diiringi fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) maupun arus lintas ekuatorial yang juga menyebabkan tingginya curah hujan disertai peningkatan kecepatan angin.
Penulis: Dayu l Editor: Ifta
