Jakarta, Deras.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 5 kasus kesehatan terbanyak yang ditemukan pada warga terdampak gempa Cianjur adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gastritis, hipertensi, diare dan diabetes pada, Selasa (29/11/2022) siang.
“Berdasarkan data yang dihimpun oleh Klaster Kesehatan Penanganan Gempabumi Kabupaten Cianjur per Minggu (27/11/2022) kemarin, tercatat 5 kasus terbanyak yang ditemukan di pos kesehatan dan puskesmas adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gastritis, hipertensi, diare dan diabetes, ” dikutip dari keterangan tertulis BNPB.
Hingga kini, Kementerian Kesehatan telah melakukan pengamatan dan pendataan untuk mencegah penyakit atau wabah agar tidak menambah kasus kesehatan yang telah terjadi.
Tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilans, kesehatan lingkungan, terapis, psikolog dan beragam dokter spesialis dikerahkan untuk mendukung pelayanan kesehatan warga terdampak.
Di samping itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur telah melakukan Rapid Health Assessment (RHA), serta mobilisasi untuk memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi, dan melakukan pendataan ketersediaan obat untuk kelompok rentan dan tren penyakit di titik pengungsian.
Selain itu, telah tersedia 16 ambulans yang secara bergantian mengantar dan menjemput warga terdampak jika korban membutuhkan operasi atau penanganan.
Sebagai tambahan, sebanyak 3.175 orang tenaga kesehatan telah disebar pada 194 titik pengungsian di delapan kecamatan pascagempa M5,6 Cianjur, Jawa Barat.
Penulis: Rea | Editor:Rifai