Jakarta, Deras.id – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengomentari terpilihnya hakim konstitusi Suhartoyo menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Anwar Usman. PKB menilai Suhartoyo mengembang amanat yang berat usai Anwar Usman dicopot dari ketua MK akibat melanggar kode etik.
“Kami ucapkan sampaikan selamat kepada Pak Suhartoyo mengemban amanat baru menjadi Ketua MK. Tentu ini amanat yang berat,” ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Jakarta, dikutip Jumat (10/11/2023).
Jazilul mengatakan bahwa ketua MK sekarang mempunyai beban berat untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap MK.
Oleh karena itu, dia berharap tak ada lagi pelanggaran etik yang mencoreng nama baik di MK.
“Hemat saya ini amanat berat setelah terjadi prahara dan pelanggaran etik berat di MK. Jangan ada lagi pelanggaran etik di MK. Kami berharap MK kembali mendapatkan kepercayaan publik dan menghindarkan dari perbuatan tercela,” kata Jazilul.
Wakil Ketua MPR tersebut mengimbau agar ketua MK menyampaikan permohonan maaf terhadap publik atas apa terjadi di MK kemarin.
Menurutnya, hal tersebut sebagai langkah positif bagi ketua MK yang baru untuk mengawali tanggung jawabnya sebagai pimpinan MK.
“Betul, nasi sudah menjadi bubur. Ya minimal mohon maaf kepada publik dan berjanji memperbaiki integritas dan kinerja MK,” tutur Jazil.
Diketahui sebelumnya, Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo resmi terpilih menjadi ketua MK menggantikan Anwar Usman.
Pemilihan tersebut di gelar melalui rapat tertutup di Gedung MK, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
“Yang jadi Ketua Mahkamah Konstitusi ke depan adalah Bapak Suhartoyo. Sementara saya tetap jadi wakil ketua,” ujar Hakim Konstitusi Saldi Isra di Gedung MK, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Saldi mengatakan bahwa keputusan tersebut disepakati secara musyawarah mufakat oleh hakim konstitusi lainnya.
Suhartoyo akan diambil sumpahnya pada Senin pekan depan di Gedung MK.
“Dan Insya Allah Senin akan diambil sumpahnya di ruangan ini,” pungkas Saldi.
Penulis: Diraf l Editor: Rifai
