Program Rice Cooker Gratis Gagal, Komisi VII Minta BPK Lakukan Audit

Jakarta, Deras.id – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendistribusikan rice cooker gratis tahap awal kepada masyarakat pada 12 Desember 2023. Namun program alat memasak berbasis listrik (AML) tersebut dinilai gagal karena selama ini tidak diketahui siapa saja yang sudah mendapatkan alat tersebut dan siapa yang memberikannya.

“Proyek AML ini menurut saya proyek gagal, karena manajemen di Kementerian ESDM itu tidak siap dan tidak ada orangnya yang bertanggung jawab tentang regulasi, dan anggaran ini. Serta siapa saja yang ditugaskan dari Kementerian ESDM untuk memberikan alat tersebut, dan siapa saja yang sudah menerimanya,” kata Anggota Komisi VII DPR RI, M. Nasir dalam keterangan resmi dikutip Deras.id, Senin (25/3/2024).

Ia menilai proyek ini tidak tepat sasaran, sehingga meminta BPK (badan pemeriksa keuangan) untuk mengaudit program ini. Berbeda halnya dengan proyek PJU TS (penerangan jalan umum Tata surya) dari Dirjen EBT (energi baru terbarukan) di mana lampunya ada, barangnya ada, kontak person nya ada, dan complain juga ada.

“Jadi menurut saya, ini proyek abal-abal, tidak jelas. Anggarannya ada, disiapkan negara, sasarannya ada tapi regulasinya administrasi yang disiapkan Kementerian ESDM bodong. Uangnya dikeluarin, tapi orangnya tidak ada. Saya minta ini ada diaudit BPK karena harus dijelaskan, temuannya jelas bahwa administrasi Dirjen Ketenagalistrikan itu tidak ada di lapangan untuk menyaksikan penyerahan barang tersebut. Dan saya telepon Dirjen ini juga tidak bertanggung jawab, dilempar-lempar saja, diminta tanya direktur ini dan itu,” tutur M. Nasir.

Pembagian rice cooker gratis ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga. Dirjen Ketenagalistrikan memaparkan bahwa program AML dari pemerintah merupakan insentif yang diberikan kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu.

Dasar pelaksanaannya Peraturan Presiden nomor 111/22 tentang pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Rencana anggaran belanja (RAB) Produk AML sebesar 475.000 per unit, realisasi kontrak rata-rata sebesar 375.815 per unit. Terdapat efisiensi sebesar 99.185 per unit, karena perubahan pengadaan produk customize menjadi produk pasaran.

PT Pos Indonesia mendistribusikan untuk 36 provinsi. Penawaran ongkos kirim PT pos sebesar 169.200 per unit. Realisasi ongkos kirim rata-rata sebesar 133.178 per unit, terdapat efisiensi penghematan sebesar 36.022 per unit.

Total pagu penyediaan AML sebesar 322,5 Miliar. Realisasi anggaran sebesar 176,06 Miliar, Sisa anggaran sebesar 146, 44 Miliar. Sisa anggaran disebabkan jumlah pengadaan AML lebih sedikit dibandingkan target yakni 342.621 unit dari target awalnya sebesar 500.000 unit.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu menyampaikan bahwa program ini pertama kalinya dilakukan Kementerian ESDM, sehingga dirinya meminta maaf jika masih jauh dari harapan.

“Kami juga menyampaikan permohonan maaf apabila dalam pelaksanaan program ini belum bisa memenuhi harapan. Program ini adalah program pertama di Kementerian ESDM, sehingga perlu persiapan lebih panjang di samping keterbatasan waktu untuk pelaksanaan,” ucap Jisman P Hutajulu.

Ia menyebutkan kendala dari program ini yakni terkendalanya waktu yang sempit. Batas penetapan penerima rice cooker gratis terakhir yaitu 18 Desember 2023, sementara distribusi sudah dimulai sejak 12 Desember 2023 hingga 13 Februari 2024.

Penulis: Risca l Editor: Dinda

Exit mobile version