Serbia, Deras.id – Presiden Serbia Alexander Vucic mengkritik surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir putin yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Ia menyebutkan bahwa surat penangkapan itu akan memberikan konsekuensi negatif dan akan memperpanjang perang di Ukraina.
“Saya pikir mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin akan memiliki konsekuensi politik yang buruk dan dikatakan bahwa ada keengganan besar untuk berbicara mengenai perdamaian dan mengenai gencatan senjata,” kata Vucic kepada wartawan, dikutip dari Associated Press, Selasa (21/3/2023).
Pemimpin Serbia itu menambahkan surat tersebut secara tidak langsung memberikan pandangan bahwa dunia akan sadar Putin telah melakukan kejahatan perang yang menyebabkan orang-orang enggan bicara dengannya.
“Pertanyaan saya sekarang adalah Anda telah menuduhnya melakukan kejahatan perang terbesar, dengan siapa Anda akan bicara mengenai perdamaian sekarang?,” tambah Vucic.
Diketahui, Serbia adalah satu-satunya negara Eropa yang menolak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia bersama dengan komunitas global. Sementara, Vucic adalah pemimpin yang tidak sepakat dengan pengadilan kejahatan perang internasional yang memiliki jabatan tinggi partai ultranasionalis.
Hal itu karena pemimpin tersebut dan beberapa anggotanya pernah memiliki catatan kejahatan perang internasional atas kejahatan yang mereka lakukan selama perang di Kosovo pada tahun 1990-an. Pada waktu itu, Vucic merupakan mentri informasi di bawah kepemimpinan Presiden Serbia Slobodan Milosevic.
Selama perang tersebut, Serbia dituding melakukan kejahatan perang terhadap separatis Albania Kosovo.
Sebelumnya, Putin menjadi buronan setelah surat perintah dikeluarkan ICC atas dugaan melanggar dua pasal Statuta Roma, terkait kejahatannya terhadap masyarakat Ukraina selama invasi yang dimulai sejak 2022.
Kedua pasal itu adalah tentang deportasi masyarakat sipil secara tidak sah. Kemudian, Putin juga dituduh membawa paksa anak-anak dari wilayah yang diduduki Rusia. Di samping itu, Putin yang mendapat surat perintah penangkapan mengatakan bahwa hal itu tidak akan memengaruhi Rusia dalam invasi ke Ukraina.
Selain Serbia, China juga sempat mengkritik perintah ICC dengan mewanti-wanti agar lembaga itu menghindari standar ganda dan menghormati imunitas kepala negara.
Penulis: Andre l Editor: Saiful