Pemerintah Siapkan BBM Jenis Baru Mulai 1 September

Jakarta, Deras.id Pemerintah membenarkan isu Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru yang akan dikenalkan mulai tanggal 1 September 2024 mendatang.

BBM berjenis solar yang akan tersedia mulai September diproduksi khusus untuk mengurangi sumbangan polusi udara. Pasalnya, BBM baru ini disebut akan memiliki tingkat sulfur yang lebih rendah dibandingkan dengan BBM Solar subsidi atau dikenal dengan merek Biosolar saat ini.

Lebih dari persoalan polusi, masyarakat justru menunggu kepastian BBM baru tersebut apakah akan disubsidi oleh pemerintah atau tidak? Menjawab pertanyaan tersebut, Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah belum memutuskan bagaimana detail dari BBM baru yang akan diluncurkan tersebut.

Hal yang menjadi prioritas pemerintah terkait produk barunya adalah kualitas jenis BBM yang lebih bersih dibandingkan dengan yang saat ini sudah dijual di Indonesia.

“Kita kan sekarang belum memutuskan seperti apa nih. Tapi bahwa pemerintah berkeinginan untuk menyediakan BBM yang semakin bersih,” jawab Dadan saat ditanya apakah BBM baru tersebut akan disubsidi oleh pemerintah, saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta pada Jumat (19/7/2024).

Kendatipun demikian, pemerintah juga mempertimbangkan beberapa aspek lain seperti memastikan ketersediaan dari sisi suplai dan keterjangkauan harga agar warga bisa membeli BBM baru tersebut.

“Kan kalau pemerintah pasti dari sisi suplainya ada, dari sisi masyarakatnya juga tetap terjaga gitu ya, kemampuan untuk membelinya tetap harus bisa dipastikan ini bisa,” jelasnya.

Jika dilihat dari kualitasnya sebenarnya taksiran harga tidak jauh dari itu, semakin rendah sulfur yang terkandung dalam BBM, maka harga ekonominya akan lebih tinggi, sesuai dengan kualitasnya.

“Kalau per sekarang, kan cek saja di dalam ini indeks-indeks harga internasional ya. Kan bisa dicek tuh. Kalau Solar yang sulfurnya sekian, dengan yang 50 (ppm), dengan yang (sulfurnya) 10 (ppm). Memang, kan dimana-mana juga akan makin bagus harganya, menyesuaikannya di situ,” tambahnya.

Dengan begitu, Dadan mengatakan saat ini pemerintah tengah memastikan bagaimana skema penjualan BBM baru tersebut.

“Jadi ini lagi memastikan itu tuh suplainya kapan siapnya, suplainya sebesar apa, sarananya seperti apa, kemudian daerahnya dimana. Ini lagi dipastikan, termasuk keekonomiannya,” tutup Dadan.

Penulis: M.F.S.A I Editor : Dinda

Exit mobile version