London, Deras.id – Angka kematian di China akibat Covid-19 diperkirakan mencapai 9.000 per hari. Jumlah tersebut melonjak hampir dua kali lipat di luar perkiraan dari seminggu yang lalu, ketika infeksi menyebar di negara berpenduduk paling padat di dunia itu.
Prediksi ini berdasarkan analisi perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris, Airfinity.
“Kematian kumulatif di China sejak 1 Desember kemungkinan mencapai 100.000 orang dengan total 18,6 Juta orang telah terinfeksi. Angka kematian 9.000 orang per hari dengan 1,8 Juta orang per hari terinfeksi Covid-19,” sebut Airfinity melalui pernyataan resminya dikutip dari airfinity.com, Jumat (30/12/2022).
Airfinity menegaskan angka tersebut dihasilkan dari pemodelan berdasarkan data dari provinsi China sebelum perubahan baru-baru ini untuk melaporkan kasus yang ada. Airfinity memperkirakan infeksi Covid-19 di China mencapai puncak pertama pada 13 Januari dengan 3,7 Juta kasus sehari.
Selain itu, Airfinity memperkirakan angka kematian akibat Covid-19 akan mencapai puncak berikutnya pada 23 Januari mendatang. Prediksinya kasus per hari sebanyak 25.000 dengan kematian kumulatif mencapai 584.000 sejak Desember.
Diketahui, infeksi Covid-19 mulai meningkat pesat dan menyebar ke seluruh China bulan ini setelah Beijing menghapus kebijakan nol-Covid (Lockdown).
Sementara itu, dikutip dari Reuters, Kepala ahli epidemiologi China Wu Zunyou mengatakan pada hari Kamis lalu tim di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China berencana untuk menilai kematian secara berbeda. Menurutnya definisi kematian akibat Covid-19 adalah seseorang yang meninggal karena gagal napas yang disebabkan oleh Covid-19, tidak termasuk kematian akibat penyakit dan kondisi lain bahkan jika almarhum dinyatakan positif terkena virus tersebut.
Penulis: Dayu l Editor: Ifta