Analisa

Hikmah Kurban dalam Sendi Kehidupan

Hari raya Idul Adha merupakan perayaan keagamaan bagi umat Islam, pada momen ini identik dengan kegiatan kurban atau menyembelih hewan ternak berupa sapi, kambing atau lainnya yang dianjurkan dalam ajaran agama Islam. Kurban pada dasarnya adalah wujud ketaatan umat Islam pada perintah Allah SWT.

Bupati Agam, Andri Warman mengatakan, ibadah kurban ini merupakan wujud syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan rejeki yang diberikan-Nya. Ibadah qurban ini juga menjadi momen memperbaiki hubungan dengan sesama maupun dengan pencipta.

“Kita bisa saling berbagi dan membantu antar sesama, khusunya bagi saudara kita yang kurang mampu,” ujarnya.

Pada dasarnya pelaksanaan ibadah kurban bukan hanya semata-mata bentuk ketaatan pada perintah Allah SWT. Namun, terdapat hikmah mendalam dibaliknya yaitu turut berdampak bagi sendi kehidupan manusia terutama rasa saling memiliki dan tercipta sifat membantu bagi yang membutuhkan.

Jumlah hewan kurban tiap tahun

Pelaksanaan kurban kali ini telah memasuki tahun 1445 Hijriah (kalender Islam), Indonesia sebagai negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam selalu menyambut momen ini dengan suka cita. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Mei 2024, menunjukkan jika dari tahun ke tahun jumlah hewan kurban selalu meningkat dan puncaknya terjadi pada tahun 2023 dimana terdapat 1,8 juta hewan kurban pada momen perayaan Idul Adha. Jumlah tersebut terbilang cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sedangkan pada momen kurban tahun 2024 diperkirakan terjadi peningkatan persediaan hewan kurban di Indonesia. Dilansir dari website resmi ditjenpkh.pertanian.go.id, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memastikan ketersediaan hewan kurban baik sapi, kerbau, kambing, dan domba untuk memenuhi kebutuhan nasional sangat mencukupi bahkan surplus. Berdasarkan data terkini, proyeksi kebutuhan hewan kurban mencapai 1,97 juta ekor, meningkat 5% dari tahun sebelumnya. Potensi ketersediaan hewan kurban tahun 2024 mencapai 2,06 juta ekor, sehingga diperkirakan terdapat surplus sebanyak 88 ribu ekor.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Nasrullah, mengungkapkan, jika pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk proses distribusi.

Baca Juga:  Mudik Gratis: Urai Kemacetan pada Momen Lebaran 2024

“Kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan stakeholder lainnya untuk memastikan distribusi hewan kurban dari daerah surplus ke daerah minus berjalan lancar. Kami juga mengupayakan berbagai skenario rekayasa lalu lintas untuk memfasilitasi distribusi ternak ini” ungkap Nasrullah.

Ketersediaan hewan kurban yang semakin banyak tentu diharapkan dapat tersalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan terutama bagi kalangan menengah kebawah dengan tujuan terpenuhinya asupan gizi yang baik. Menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada tahun 2023 rata-rata masyarakat Indonesia mengonsumsi daging sapi segar 0,5 kilogram/kapita/tahun, angka ini tentu sangat kecil sekali jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi daging sapi di dunia/perkapita.

Momen kurban pada hari raya Idul Adha memiliki hikmah yang sangat mendalam karena secara tidak langsung menjadi jawaban akan fenomena yang terjadi ditengah masyarakat seperti halnya dalam pemenuhan gizi bagi kalangan menengah kebawah.

Potensi ekonomi kurban

Potensi ekonomi kurban di Indonesia pada tahun ini sangatlah tinggi. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memproyeksikan potensi ekonomi kurban di Indonesia pada tahun 2024 akan mencapai Rp34,3 triliun. Proyeksi ini didasarkan pada perkiraan partisipasi sekitar 2,75 juta rumah tangga, atau mudohi, yang akan berpartisipasi dalam pelaksanaan kurban tahun ini. Berdasarkan potensi tersebut, total sekitar 2,3 juta hewan ternak yang terdiri dari 1,79 juta domba/kambing dan 514 ribu ekor sapi diperkirakan akan menghasilkan sekitar 195,5 ribu ton daging kurban. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pengumpulan Perorangan Baznas, Fitriansyah Agus Setyawan.

“Berdasarkan riset Pusat Kajian Strategis Baznas potensi ekonomi kurban 2024 sekitar Rp 34,3 triliun,” ungkapnya, pada hari Selasa (18/6/2024).

Potensi ekonomi kurban di Indonesia tiap tahunnya diketahui selalu mengalami peningkatan, pada tahun 2023 potensi ekonomi kurban di Indonesia sebesar 24,5 triliun rupiah, sedangkan pada tahun 2021 potensi ekonomi kurban sebesar 22,3 triliun rupiah.

Potensi ekonomi dari kurban sejatinya sangatlah signifikan menyentuh pada berbagai aspek kehidupan, terutama di negara dengan populasi Muslim yang besar seperti Indonesia. Setidaknya terdapat beberapa potensi ekonomi dari kegiatan kurban, antara lain:

  1. Peningkatan Permintaan Hewan Ternak: Selama Idul Adha, permintaan untuk hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba meningkat tajam. Hal ini memberikan peluang bagi peternak untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka.
  2. Peluang Kerja dan Penghasilan Tambahan: Banyak orang mendapatkan pekerjaan musiman selama periode ini, seperti pekerjaan sebagai pedagang hewan, penjagal, atau pekerja di tempat pemotongan hewan.
  3. Perputaran Uang:Pembelian hewan kurban oleh individu dan organisasi menghasilkan perputaran uang yang besar dalam waktu singkat, yang berkontribusi pada perekonomian lokal.
  4. Dampak Sosial-Ekonomi: Daging kurban dibagikan kepada masyarakat kurang mampu, yang membantu meningkatkan asupan gizi mereka dan mengurangi beban biaya hidup. Ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan stabilitas ekonomi.
  5. Pengembangan Industri Terkait: Industri yang terkait dengan peternakan, seperti pakan ternak, obat hewan, dan layanan transportasi hewan, juga merasakan dampak positif dari meningkatnya permintaan selama musim kurban.
  6. Peningkatan Aktivitas Perbankan dan Keuangan Syariah: Banyak lembaga keuangan syariah menawarkan layanan pembiayaan untuk pembelian hewan kurban, yang juga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di sektor perbankan.
Baca Juga:  Momen Lebaran Tumbuhkan Ekonomi Secara Signifikan

Berdasarkan hal ini menunjukkan jika kurban tidak hanya memiliki nilai religius dan sosial yang besar, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi, khususnya dalam menciptakan peluang pendapatan dan memperkuat perekonomian lokal. Kondisi ini perlu dimaknai secara mendalam, agar nantinya terdapat terobosan atau ide baru yang dapat menjadi peluang dalam pemanfaatan momen kurban pada perayaan Idul Adha agar berdampak secara masif untuk kebaikan bersama.

Hikmah ibadah kurban

Hikmah kurban dalam kehidupan mencakup berbagai aspek seperti spiritual, sosial, dan moral yang dapat memberikan dampak positif baik bagi individu dan masyarakat luas. Beberapa hikmah yang bisa dipetik dari ibadah kurban antara lain yaitu:

  • Ketaatan dan Ketakwaan: Kurban merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada perintah Allah SWT. Melalui ibadah ini, umat Muslim menunjukkan ketakwaan dan keikhlasan dalam menjalankan ajaran agama.
  • Mengikuti Jejak Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail: Kurban mengingatkan umat Muslim pada kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan kesediaan Nabi Ismail untuk dikorbankan. Ini mengajarkan tentang kepatuhan dan keikhlasan dalam beribadah.
  • Meningkatkan Rasa Syukur: Dengan berkurban, umat Muslim diajak untuk lebih mensyukuri nikmat dan rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT. Pembagian daging kurban kepada yang membutuhkan juga mengajarkan tentang pentingnya berbagi nikmat.
  • Mempererat Tali Silaturahmi: Proses berkurban sering kali melibatkan komunitas dan keluarga, mulai dari pembelian hewan hingga pembagian daging. Ini mempererat hubungan sosial dan kebersamaan di antara sesama Muslim.
  • Meningkatkan Kepedulian Sosial: Kurban mengajarkan umat Muslim untuk peduli dan berbagi dengan mereka yang kurang mampu. Ini meningkatkan rasa empati dan solidaritas sosial dalam masyarakat.
  • Pembelajaran tentang Pengorbanan: Ibadah kurban mengajarkan nilai pengorbanan, baik materi maupun non-materi. Ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti berkorban untuk kepentingan keluarga, masyarakat, atau pekerjaan.
  • Pembersihan Jiwa dan Harta: Melalui kurban, umat Muslim membersihkan diri dari sifat kikir dan serakah, serta menyucikan harta yang mereka miliki. Ini juga berfungsi sebagai sarana untuk memperbaiki diri secara spiritual.
  • Menumbuhkan Semangat Kemandirian Ekonomi: Dengan membeli hewan kurban dari peternak lokal, umat Muslim mendukung perekonomian lokal dan membantu para peternak dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
Baca Juga:  Menteri Investasi Targetkan 2024 Indonesia Produksi Beterai Mobil Listrik

Secara keseluruhan, hikmah kurban tidak hanya terletak pada aspek ritual, tetapi juga pada nilai-nilai moral dan sosial yang dapat memperbaiki hubungan individu dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan sekitar. Kurban pada perayaan Idul Adha syarat akan makna yang mendalam, seperti yang tertuang dalam firman Allah SWT pada QS. Al Hajj, Ayat 34 yang artinya “Dan bagi setiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”

Penulis: HvD l Editor: Uud

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda