Jakarta, Deras.id – Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 terdapat sekitar 9,9 Juta penduduk usia muda (15-24 tahun) tanpa kegiatan atau youth not in education, employment, and training (NEET) di Indonesia. Pemerintah khawatir dengan tingginya angka pengangguran di kalangan anak muda merupakan risiko yang dapat menurunkan potensi pajak di masa depan.
“Karena itu kita menginginkan suruh elemen masyarakat bisa aktif di dalam dunia kerja, sehingga bisa menghasilkan pendapatan, terus juga bisa menghasilkan penerimaan buat kesejahteraan dia sendiri,” kata Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara dikutip Deras.id, Senin (20/5/2024).
Penduduk usia muda yang tergolong NEET di Indonesia pada tahun 2023 lebih banyak di pedesaan dengan proporsi 24,79 persen dan di perkotaan hanya 20,40 persen.
Tahun 2023 terdapat sekitar 5,73 Juta orang perempuan muda yang termasuk dalam golongan NEET. Proporsinya 26,54% dari total penduduk perempuan usia 15-24 tahun.
Sementara itu, laki-laki muda yang tergolong NEET sekitar 4,17 Juta orang. Proporsinya 18,21% dari total penduduk laki-laki usia 15-24 tahun.
Angka NEET yang lebih tinggi di kalangan perempuan, menandakan banyaknya keterlibatan perempuan di kegiatan domestik seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah, dan sebagainya. Pekerjaan rumah tangga tersebut dinilai dapat menjadi penghalang perempuan muda untuk melanjutkan sekolah atau memperoleh keterampilan kerja.
Pemerintah akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan serapan tenaga kerja dari waktu ke waktu. Akan tetapi, Suahasil enggan untuk mengungkapkan dukungan apa yang akan disiapkan pemerintah untuk masyarakat agar mendapatkan pekerjaan.
“Jadi memang harus ada pemantauan yang dilakukan secara terus-menerus dan continue. Memantau terus situasi perekonomian seperti apa termasuk di pasar kerja di masyarakat dan lainnya,” tutur Suahasil Nazara.
Penulis: Risca l Editor: Ifta
