Beri Izin Impor 500.000 Ton Beras, Ini Penjelasan Mendag Zulhas

Jakarta, Deras.id – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyampaikan telah menandatangani perizinan impor beras sejumlah 500.000 ton. 

Sempat menolak sebanyak dua kali, akhirnya Zulhas beri izin rencana impor beras karena jumlah pasokan di Perum Bulog menipis. Saat dicecar pertanyaan wartawan seputar hal tersebut, politisi PAN ini memberikan alasannya mengeluarkan izin.

“Impor beras itu menurut data dari Kementan stok beras kita stoknya 7 juta oleh karena itu rapat 2 kali saya menolak impor beras karena datanya surplus. Kemudian kita Ratas dipimpin Bapak Presiden langsung, kalau begitu mana berasnya agar bisa dibeli dan stok Bulog bisa bertambah karena stok Bulog tinggal sedikit lagi karna stok itu harus 1,2 juta ton, saya diminta untuk mendampingi Mentan untuk membeli beras itu 6 kali kerja, tapi belum dapat,” jelas Zulhas kepada wartawan di Kantor Kementerian Perdagangan pada, Rabu (7/12/2022).

Zulhas juga menyebutkan stok beras yang tersedia menipis hingga akhir 2022. Oleh karena itu, diputuskan dalam Rapat Terbatas bersama Presiden untuk segera melakukan impor beras.

“Ditambah 6 hari kerja belum dapat, stok beras kita lama-lama menipis akhirnya Ratas memutuskan karena badan pangan ini sekarang ada Bapanas, dipimpin oleh Menko Perekonomian dan dihadiri Pak Presiden maka diputuskan kita harus menambah cadangan Bulog, tapi harus membeli di luar negeri. Kalau Bulog bisa beli di dalam negeri ada berasnya, tapi kalo enggak ada ya enggak mungkin, maka kita harus impor,” tegas Zulhas.


Zulkifli masih belum bisa membeberkan terkait asal negara dan harga beras yang akan dijual ke konsumen. Hal tersebut akan dibahas pada rapat selanjutnya.

“Saya kurang tahu, saya bukan yang impor saya hanya kasih izin saja yang saya tahu yang diperlukan Bulog dan Bapanas. Pelaksanaannya terserah Bulog. (Kalau) stok Bulog-nya sudah banyak nanti kita rapatkan lagi,” ujarnya.

Sebagak informasi, stok beras yang dibutuhkan pemerintah sebanyak 1,2 juta Ton hingga akhir tahun 2022. Sedangkan berdasarkan data Perum Bulog per 22 November 2022 disebutkan bahwa stok CBP hanya 426.573 Ton. Artinya stok beras yang tersedia menipis sehingga dibutuhkan impor beras sejumlah 500.000 ton untuk mmenuhi ketersediaan beras. 

Penulis: Risca l Editor: Ifta

Exit mobile version