ADOR Diduga Berbohong Soal Kontroversi Syuting MV NewJeans
Jakarta, Deras.id – Baru-baru ini, syuting music video (MV) NewJeans di Taiwan telah menimbulkan kontroversi dengan tuduhan mereka melakukan syuting tanpa izin di jalanan Taiwan pada 30 Maret lalu. Menanggapi hal ini, ADOR memberikan klarifikasi bahwa tuduhan itu tidak benar.
“Tuduhan yang disebarkan secara online tidaklah benar. Kami mendapat izin resmi dari Balai Kota Taipei dan kepolisian untuk syuting. Kami melakukan pembuatan film sesuai perizinan yang diberikan,” kata agensi NewJeans, ADOR pada Selasa (2/4/2024).
Selain tuduhan mengenai perizinan, seorang netizen mengaku bahwa staf ADOR telah bersikap kasar kepada orang-orang yang berada di sekitar lokasi syuting. Staf tersebut juga diduga memeriksa tanpa izin semua mobil dan ponsel para pejalan kaki yang ingin mendekati area tersebut. Tuduhan tersebut disertai dengan sebuah foto yang menunjukkan NewJeans tengah melakukan syuting di jalanan Taiwan.
“Pada saat itu, staf kami memasang tanda yang meminta orang-orang tidak mengambil gambar apa pun, tetapi ada orang yang mengambil gambar di dalam area tersebut dan kami melarangnya. Dalam kasus ini, staf kami dengan sopan meminta agar foto tersebut dihapus, dan meminta kerja sama semua orang. Tidak ada kasus suara keras atau tidak hormat di lokasi syuting,” lanjut pihak agensi dalam klarifikasinya.
Klarifikasi ADOR yang mengklaim telah mengantongi izin pemerintah setempat mengenai penutupan jalan untuk syuting, justru menjadi bumerang bagi mereka. ADOR diduga telah berbohong mengenai klarifikasi atas kontroversi yang menimpa artis mereka. Seorang netizen yang merasa curiga bahkan menghubungi pemerintah setempat untuk mengonfirmasi kebenaran klarifikasi yang diberikan ADOR.
“Saya baru saja menerima telepon balik dari kantor legislator. Mereka bertanya kepada Seksi Lalu Lintas di dua distrik, yakni Wanhua dan Songshan. Jawaban mereka adalah pihak NewJeans benar-benar tidak mendapat persetujuan penutupan jalan. Badan legislatif pada dasarnya mengatakan jika pers bertanya, maka itulah jawabannya. Perusahaan yang melanggar akan masuk daftar hitam, dan tidak mudah bagi mereka untuk mengajukan izin penggunaan jalan di kemudian hari,” ungkap seorang netizen.
Penulis: Dinda | Editor: Apr