PDB Tumbuh 8,7 Persen, Malaysia Yakini Tak Alami Resesi 2023
Malaysia, Deras.id – Gubernur Bank Sentral Nor Shamsiah Mohd Yunus mengumumkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Malaysia tumbuh sebesar 8,7 persen pada 2022. Angka tersebut termasuk kategori tertinggi setelah tahun 2000 yang mencapai 8,9 persen.
“Untuk Pertumbuhan 2023, permintaan domestik akan menjadi pendorong utama pertumbuhan mengingat permintaan global yang melambat. Saya ingin menekankan bahwa Malaysia tidak akan mengalami resesi tahun ini,” kata Nor Shamsiah yang dikutip dari chanelnewsasia, Jumat (10/2/2023).
Disamping itu, Nor Shamsiah memperingatkan bahwa pertumbuhan tahun ini diperkirakan akan berada pada kecepatan yang lebih moderat setelah mengalami pemulihan yang kuat tahun lalu. Kedepan, ekonomi Malaysia akan mendapat manfaat dari realisasi proyek-proyek baru dan yang sudah ada.
“Namun, lingkungan global yang sangat menantang dan tidak pasti akan tetap menjadi risiko utama pertumbuhan domestik ke depan,” tambahnya.
“Niat investasi baru-baru ini tetap akan datang dengan investasi yang disetujui berjumlah RM194 miliar (US$44,83 miliar) antara Januari dan September 2022,” imbuhnya.
Kemudian, perempuan berusia 59 tahun itu menambahkan bahwa perlambatan pertumbuhan ekspor menyusul melemahnya permintaan global yang sebagian akan tertahan oleh peningkatan ekspor jasa.
Diketahui, PDB Malaysia tumbuh sebesar 3,1 persen pada 2021 setelah turun 5,6 persen pada 2020 yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Inflasi utama dan inti masing-masing rata-rata 3,3 persen dan 3 persen untuk tahun 2022.
Meskipun demikian, Kepala Statistik Malaysia Dr Mohd Uzir Mahidin menyampaikan bahwa meskipun ekonomi tahun lalu melampaui tingkat pra-pandemi tahun 2019, tiga sektor utama ekonomi masih berada dibawah tingkat pra-pandemi dalam segi pertambangan dan penggalian, kontruksi dan sektor pertanian.
Penulis: Andre l Editor: Rea