Jakarta, Deras.id – Ketua Umum Partai Bulan Bindan Yusril Ihza Mahendra menemui Airlangga Hartanto di Kantor DPP Golkar. Yusril mengungkapkan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Golkar tersebut untuk membahas Pemilihan Presiden 2024 yang akan dilaksanakan sesuai UUD RI 1945.
“Kita juga membahas tentang harapan kita bersama supaya Pemilu 2024 ini terlaksana tepat waktu seperti yang diperintahkan konstitusi. Bahwa pemilu dilaksanakan lima tahun sekali,” kata Yusril di Jakarta pada Selasa (21/3/2023).
Keduanya tidak menyinggung terkait peluang koalisi untuk menang dalam Pemilu 2024. Namun dipastikan bebragai hal berkaitan dengan pelaksanaan pemilu menjadi tema dua elit politik tersebut.
“Sejenak membahas isu-isu penting tentang kehidupan bangsa dan negara kita pada umumnya, dan khususnya membahas hal-hal terkait dengan penyelenggaraan pemilihan umum 2024 yang akan datang,” ujar Yusril.
Yusril berharap nantinya pemilu serentak akan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebagaimana mandat dalam konstitusi. Ia mengaku khawatir jika mandat konstitusi itu meleset dan justru menimbulkan masalah.
“Mudah-mudahan tidak melesat dari jangka waktu lima tahun sekali itu. Karena akan menimbulkan persoalan kebangsaan dalam penyelenggaraan apabila melewati batas waktu yang ditetapkan oleh konstitusi,” jelas Yusril.
Sebelumnya, Airlangga menyambut kedatangan Yusril Ihza beserta jajaran elit PBB di Kantor DPP Golkar. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut mengaku bahwa pertemuan tersebut membahas proporsional tertutup dan terbuka.
“Tadi yang dibahas banyak terkait sistem pemilu terbuka dan tertutup,” kata Airlangga.
Sebagaimana diketahui, saat ini PBB dan PDIP mendukung adanya sistem proporsional tertutup. Adapun Airlangga menegaskan bahwa Partai Golkar memilih sistem pemilihan proporsional terbuka. Namun, ia menyebutkan bahwa persoalan sistem proporsional pemilu diserahkan kepada Mahkamah Konstitusi yang mempunyai wewenang.
“Kita sudah sepakat bahwa itu kita serahkan ke Mahkamah Konstitusi,” jelas Airlangga.
Airlangga mengaku, pertemuan dengan Yusril tidak hanya berhenti begitu saja. Namun keduanya akan mengadakan pertemuan kembali jelang pengambilan keputusan Pilpres 2024.
“Terutatama menjelang kita akan mengambil keputusan terkait dengan tidak hanya pemilu legislatif, tetapi koalisi yang diperlukan untuk pemilu presiden,” tuturnya.
Penulis: Fia l Editor: Ifta