Yasonna Laoly Pamit Sebagai Menkumham di Upacara Hari Pengayoman Ke-79

Jakarta, Deras.id – Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, secara resmi berpamitan kepada seluruh jajarannya di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada Upacara Hari Pengayoman Ke-79, Senin (15/8/2024). Dalam upacara yang penuh haru tersebut, Yasonna bertindak sebagai inspektur upacara untuk terakhir kalinya sebelum mengakhiri masa jabatannya.

“Secara pribadi dan sebagai Menteri Hukum dan HAM, untuk hari terakhir ini, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran dari Sabang sampai Merauke atas kerja keras dan kolaborasi yang diberikan,” ungkap Yasonna.

Yasonna juga menekankan bahwa meskipun masa baktinya sebagai Menkumham telah berakhir, ia akan tetap memberikan perhatian dan dukungan kepada Kemenkumham dari posisinya yang baru.

“Sebagai human being, sebagai insan pribadi, from the bottom of my heart (dari lubuk hati terdalam), I would like sincerely to ask you for forgiveness (saya meminta maaf kepada saudara) karena tidak mungkin, tidak pernah saya mengecewakan saudara, apalagi dalam rotasi yang terakhir ini, pastilah ada yang bersungut-sungut. Tapi saudara-saudara, rotasi dan mutasi adalah hal yang lumrah,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, dia juga bercerita bahwa dirinya telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk berpamitan. Yasonna juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi mengizinkannya untuk memimpin upacara Hari Pengayoman ini karena pelaksanaan upacara sebelum pelantikan Menkumham yang baru.

“Kemarin magrib, seusai salat Magrib, saya bertemu Presiden RI Jokowi. Beliau memanggil saya dan saya sampaikan, baru beliau pulang dari IKN. Saya sampaikan kepada beliau, ‘Bapak Presiden, terima kasih atas kepercayaan, kesempatan, yang diberikan kepada saya untuk membantu Bapak sebagai Menteri Hukum dan HAM’,” ucap Yasonna.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa jabatan adalah amanah sehingga tidak ada kesedihan di dalam pergantian jabatan kali ini. Yasonna berpesan kepada jajaran untuk senantiasa memberikan kinerja yang terbaik bagi Kemenkumham.

“Saya meminta kepada saudara dukung beliau, berikan yang terbaik karena kita melihat institusi, ini bukan melihat personal. We want to have this big institution become the best institution in Indonesia (kita ingin institusi ini menjadi institusi terbaik). And it all depends on you, itu semua tergantung pada saudara-saudara,” kata Yasonna.

Pidato Yasonna ini menandai akhir dari dekade kepemimpinannya di Kemenkumham, di mana ia berperan penting dalam berbagai reformasi hukum dan hak asasi manusia di Indonesia. Upacara tersebut menjadi momen perpisahan yang mengharukan bagi Yasonna dan seluruh jajaran Kemenkumham, serta membuka jalan bagi kepemimpinan baru di kementerian tersebut.

Editor: Saiful

Exit mobile version