Waspada Lonjakan Harga Minyak Mentah, Ini Pengaruhnya ke Indonesia

Jakarta, Deras.id Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan harga minyak mentah dunia. Pasalnya, lonjakan tersebut mempengaruhi anggaran subsidi, kompensasi energi, serta harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Kalau kita berbicara mengenai subsidi dan kompensasi ini kita berbicara pagu anggaran untuk satu tahun. Jadi kita tentu harus mewaspadai kemungkinan gejolak dari harga BBM itu sendiri didunia ini dan itu tentu perlu diantisipasi. Jadi kita perlu tetap mengamati secara cermat tapi juga tidak kemudian terlalu buru-buru merespons berbagai perubahan,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam Konferensi Pers Realisasi APBN 2022 pada akun YouTube Kemenkeu RI dikutip Deras.id, Rabu (4/1/2023).

Harga minyak dunia saat ini sedang mengalami penurunan, namun saat BBM subsidi naik pada September 2022 tidak dapat menekan konsumsinya di masyarakat. Oleh karena itu realisasi subsidi dan kompensasi energi di APBN 2022 mengalami pembengkakan tiga kali lipat dari asumsi awal, yakni menjadi RP 551,2 Triliun.

“Kita lihat kemarin dengan kenaikan harga, ternyata konsumsi BBM tidak turun, kembali meningkat sampai kemudian melebihi pagu awal yang ada di APBN 2022,” ujar Isa Rachmatarwata.

Selain itu yang perlu diantisipasi adalah pelemahan nilai tukar rupiah, karena dapat memberikan pengaruh juga terhadap BBM dan konsumsi masyarakat. Mata uang di dunia hampir mengalami depresi, salah satunya mata uang Indonesia yang diakibatkan oleh penguatan dollar AS.

Penguatan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga acuan AS secara agresif. Prediksi saat ini terkait kenaikan suku bunga acuan AS akan terus berlanjut di tahun 2023 yang menyebabkan nilai tukar rupiah berpeluang melemah.

“Ini semua tentunya akan memengaruhi besaran subsidi dan kompensasi di tahun 2023 ini dan kemudian juga akan memengaruhi apakah harga BBM bersubsidi itu kemudian perlu disesuaikan atau tidak,” imbuhnya.

Sebagai informasi, harga minyak Brent tahun 2022 sempat berada di puncak yakni sebesar 126 Dolar AS per barel. Sementara pada akhir Desember 2022 mengalami penurunan yakni sebesar 83,2 Dolar AS.

Penulis: Risca l Editor:Ifta

Exit mobile version