Bandung, Deras.id – Seorang warga (M) Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung ditangkap polisi karena kedapatan mengerdarkan narkoba jenis sabu melalui balon tiup. Polresta Bandung juga berhasil mengamankan empat tersangka lainnya dalam kasus narkoba yang menggunakan modus berbeda. Mereka adalah DH (27), BN (39), IK (46), dan DT (46).
“Jadi yang unik adalah ada salah satu tersangka yang modusnya berpura-pura menjadi tukang balon. Tersangka berinisial IM,” kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo kepada wartawan di Mapolresta Bandung, Selasa (3/10/2023).
Kombes Kusworo, menjelaskan bahwa salah satu hal yang mencolok dalam kasus ini adalah modus yang digunakan oleh salah satu tersangka, yakni tersangka IM. Tersangka IM berpura-pura menjadi seorang penjual balon keliling dengan berjalan kaki. Ketika ada pembeli yang memesan narkoba melalui aplikasi pesan, IM pergi sambil membawa balon sebagai barang dagangannya.
“Tersangka menenteng balon seolah-olah sedang berjualan balon. Kemudian, dia menempelkan pesanan sabu dengan dimasukkan ke dalam balon yang belum ditiup. Setelah itu, sabu yang sudah dimasukkan dalam balon difoto dan dikirim ke pembeli via WhatsApp,” terangnya.
Lebih lanjut, Kusworo mengungkapkan bahwa tersangka IM telah mengedarkan narkoba selama dua bulan ke beberapa wilayah di Kabupaten Bandung. Sabu yang diperoleh oleh tersangka IM didapatkan dari seorang tersangka lain dengan nama Cipung, yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Saat dimintai alasan mengapa dia menggunakan balon tiup sebagai sarana untuk mengedarkan sabu, IM mengakui bahwa itu adalah ide pribadinya. Dalam operasi ini, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk 25 paket ganja seberat 159,26 gram, 35 paket sabu seberat 60,1 gram, 725 butir Tramadol, 875 butir Trihexipenidil, satu buah HP Readmi, satu timbangan elektrik, dan sisa-sisa balon yang digunakan dalam modus penyalahgunaan narkoba ini.
“Supaya orang gak curiga aja. Ini ide saya. Dua bulan udah dua kali, dan tidak ada yang menanyakan,” kata IM sambil tertunduk.
Penulis: Putra Alam | Editor: Saiful
