Jakarta, Deras.id – Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda menanggapi wacana duet antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Menurutnya duet tersebut menjadi kewenangan Cak Imin karena hasil Muktamar PKB telah memandatkan Ketua Umum PKB tersebut untuk maju di Pilpres 2024.
“Pertama, Pak Prabowo harga mati harus capres, yang kedua, soal Pak Ganjar jadi cawapres itu mutlak menjadi kewenangan Gus Imin. Artinya kalau dua syarat ini tidak bisa terpenuhi, ya, bubar dengan sendirinya,” kata Huda di Jakarta pada Senin (13/3/2023).
Tidak hanya itu, Huda menanggapi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hasyim Djojohadikusumo yang membuka peluang duet antara Prabowo-Ganjar. Ia menyampaikan bahwa sampai saat ini PKB tetap bersikeras untuk mengusung Cak Imin pada Pilpres mendatang.
“Sebagai opsi ya sah saja karena ini dinamika. Tapi sampai hari ini opsi yang disampaikan Pak Hasyim belum resmi disampaikan ke Gus Muhaimin. Saat yang sama, opsi kami Gus Muhaimin memang sejak dari awal kan mandate Muktamar ya. Jadi wajib harus maju dalam pilpres itu,” ujar Huda.
Huda mengatakan bahwa sampai saat ini Prabowo dan Cak Imin menjadi prioritas koalisi KIR untuk diusung dalam pilpres. Tidak hanya itu, ia menyebutkan bahwa tidak mudah untuk bernegosiasi dengan Ganjar, karena dinamika politik yang terus berubah.
“Kan harus nego juga ke Ganjar, Ganjar kan selama ini dideklarasikan sebagai capres. Itu juga butuh proses politik, butuh dinamika politiknya juga. Harus dapat juga persetujuan Cak Imin,” ungkap Huda.
Huda menegaskan bahwa sampai saat ini, koalisi yang dibangun oleh PKB dan Gerindra tetap solid dan masih terus berjalan. Poin yang harus dicatat bahwa semua keputusan capres dan cawapres ada di tangan ketua umum KIR.
“Relatif solid, nggak ada masalah, masih jalan terus. Kita hargai dinamikanya. Tapi kan semua kembali kepada beliau berdua (Prabowo dan Cak Imin) yang nanti akan menentukan, dari semua dinamika, masukan, pandangan, itu kembali ke dua beliau itu. Kita tunggu saja sikap nanti di ujung dua beliau seperti apa,” jelas Huda.
Sebegaimana diketahui, Koalisi Gerindra-PKB berencana mendeklarasikan nama capres sebelum Ramadhan sesuai mandat Ijtima Ulama. Namun demikian, hal ini masih dalam pembahasan sehingga tanggal pastinya masih menjadi misteri.
“Ya mandat dari para ulama menjadi bagian dari dinamika kan. Sudah disampaikan langsung ke Pak Prabowo, Pak Prabowo tahu persis suasana kebatinan para kyai. Beliau menyampaikan makin cepat dideklarasikan makin bagus. Dan para kiai akan dapat banyak momentum berbagai mimbar pengajian, dan seterusnya,” tegas Huda.
Penulis: Fia lEditor: Ifta