Jakarta,Deras.id- Wakil Sekretaris Jenderal PB PMII Bidang Politik, Hasnu Ibrahim ikut meramaikan bursa Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2024-2027. Maju sebagai caketum PB PMII, Hasnu mengusung kepemimpinan Nusantara Maju.
“Dengan tema besar kepemimpinan PMII untuk Nusantara Maju, Berdaulat dan Berkelanjutan sebagai respons cepat PMII terhadap Ibu Kota Nusantara sebagai simbol transformasi negara maju dan modern di masa depan,” kata Hasnu dalam keterangannya.
Pemuda asal Nusa Tenggara Timur itu, sudah aktif di PMII selama 12 tahun. Dia pernah menjabat Ketua Komisariat PMII Universitas Muhammadiyah Kupang tahun 2017 sebelum menjadi Ketua Cabang PMII Kupang periode 2018-2019.
Selanjutnya, Hasnu dipercaya menjadi koordinator ekspansi di NTT oleh PKC Bali Nusra dan upaya pembentukan PKC PMII Persiapan di NTT pada tahun 2019-2020. Selain itu, Hasnu juga aktif sebagai kader muda Nahdlatul Ulama termasuk ketika mengenal PMII saat pertama kuliah.
Alumnus magister Ilmu Politik Universitas Nasional Jakarta itu, juga aktif sebagai kontributor penulisan opini di beberapa media nasional maupun lokal dengan tema yang cukup beragam. Dia merespons isu politik, hukum, perbandingan ideologi, hingga filsafat.
Selain itu, Hasnu juga aktif dalam beberapa lembaga riset dan konsultan pemilu dan demokrasi. Salah satu buah pemikirannya dituangkan dalam buku yang berjudul ‘Omnibus Law Cipta Kerja di Indonesia: Kontroversi, oligarki dan Tantangan Demokrasi’.
Dari berbekal pengalaman organisasi tersebut, ia bertekad untuk maju menjadi calon Ketum PB PMII pada kongres yang akan digelar pada 9-15 Agustus 2024. Ia berpendapat, tugas PMII adalah bagaimana memastikan dua agenda utama, pertama, memperkuat partisipasi publik sebagai roh dari demokrasi.
“Kami mendorong dan memastikan lompatan-lompatan transformasi Indonesia menuju Indonesia Emas 2024,” jelas Hasnu.
Hasnu membawa visi PMII untuk Nusantara Maju, Berdaulat dan Berkelanjutan sebagai penyempurnaan organisasi, memandang PMII tahun ini memasuki 64 tahun, merupakan usia matang dalam menyambut PMII Emas 2060 sebagai 100 tahun PMII.
“Penyempurnaan tersebut dimulai dari metode kaderisasi, metode gerakan, metode dakwah, pangkalan data organisasi, kelembagaan dan restrukturasi, elektronik PMII, ekosistem ekonomi ekonomi organisasi dan paradigma PMII,” imbuh Hasnu.
Hasnu berkeyakinan bahwa menata organisasi mahasiswa sebesar PMII membutuhkan ilmu pengetahuan dalam menggerakkan pergerakan, menyempurnakan PMII dan memenangkan Indonesia dari kemiskinan, keterbelakangan, keadilan ekonomi, dan sejumlah PR negara lainnya.
Editor: Muhibudin Kamali
