Jakarta, Deras.id- Sepak bola telah melekat pada diri Lionel Messi dan Ronaldo. Seperti yang diketahui, dua mega bintang tersebut telah memberi banyak sekali memori, emosi dan juga kenangan manis bagi siapapun yang mengikuti. Hal itu memang terasa sangat wajar mengingat dominasi keduanya sangat sulit selama lebih dari 2 dekade terakhir sangat sulit diruntuhkan. Hanya saja untuk saat ini eksistensi Ronaldo maupun Messi tidak seharusnya diusik. Biarkan mereka yang masih belum mau berhenti di penghujung karirnya dan tetap memberikan keindahan di olahraga paling digemari ini.
Cristiano Ronaldo baru-baru ini menjadi sorotan saat performa buruknya pada matchday pertama Timnas Portugal di Euro 2024. Banyak spekulasi yang muncul bahwa Ronaldo menjadi beban tim dan tidak disukai oleh rekan satu tim. Penilaian tersebut hanya berdasar pada peforma saat pertandingan tersebut. Cristiano Ronaldo melewatkan satu peluang penting dan sering terjebak offside. Menjadi tidak seimbang jika kemudian label beban tim dan tidak disukai oleh rekan satu tim disematkan pada CR7 hanya berdasarkan pada performa satu pertandingan saja.
Diketahui hingga hari ini, Cristiano Ronaldo menjadi yang terdepan dalam jumlah gol untuk Timnas Portugal. Capaian prestisiusnya baik di level klub, negara dan pribadi juga belum ada yang menyamai striker An Nasr tersebut. Namun saat kecepatannya sudah mulai menurun, driblignya tidak lagi menawan dan tendangannya tidak lagi mematikan. Publik tidak memberikan penilaian yang seimbang bahwa Ronaldo hari ini harus bertarung dengan usianya yang tidak lagi muda. Tidak ada penghormatan, semua tinta emas yang ditorehnya di lapangan hijau seolah hiang dengan satu malam pertandingan saat menjamu Republik Ceko.
Lionel Messi lebih beruntung lahir di Negara yang faham bagaimana cara pahlawan negaranya. Di Argentina, Messi mempunyai tempat tersendiri, baik di publik penggemar sepak bola Argentina ataupun di seluruh pemain Timnas Argentina.
Capaian prestisius tahun 2021-2022 menjadi bukti nyata bahwa di Argentina Messi mendapat support untuk mencapai semuanya. Copa Amerika, Finalisima dan Piala Dunia bisa Messi dapatkan di hari tuanya. Mencolok sekali bagaimana apa yang diperlihatkan seluruh pemain Argentina. Keinginannya mempersembahkan gelar juara untuk Messi menjadi titik balik solidnya penampilan Argentina beberapa tahun terakhir. Melindungi Messi saat bentrok dengan pemain lawan, dan kepercayaan penuh untuk memberikan bola kepada Lionel Messi menjadi kekuatan utama Messi bisa mencapai segalanya dengan Argentina.
Terbaru Lionel Messi menunjukan performa yang tidak seperti biasanya. La Pulga tumpul di hadapan kiper lawan, gocekan dan sontekanya seolah tidak menemukan kembali iramanya. Namun Messi diuntungkan dengan bakat dan posisi bermainnya sebagai play maker yang sering kali membuka jalan untuk membantu rekan-rekannya memcah kebuntuan. Pada matchday melawan Kanada, Messi melewatkan dua momentum untuk mencetak gol. Namun Messi punya andil dalam seluruh gol Argentina. Umpan pertamanya ke Alexis Mac Allister menghasilkan kemelut yang dituntaskan Alvarez dan La Pulga bikin assist untuk gol Lautaro Martinez. Hasil tersebut tetap menempatkan Messi sebagai dewa yang selalu menyelamatkan Argentina.
Terlepas dari performa kedua pemain terbaik dunia tersebut, semua harus bersepakat bahwa hari ketika Lionel Mesi dan Cristiano Ronaldo pensiun akan menjadi hari yang menyedihkan bagi dunia sepak bola. Bagaimanapun juga dua mega bintang ini adalah yang terbesar yang pernah ada dalam sejarah sepak bola dunia. Kita bisa mengatakan Pele adalah yang terbesar dan Maradona adalah fenomena sesungguhnya. Ketika mereka pergi sepak bola akan tetap ada, kemudian muncullah bintang-bintang baru dalam sepak bola. Namun kehilangan Messi dan Ronaldo sekaligus tentu akan lebih mengerikan dari apapun.
Dua ikon sepak bola tersebut diketahui sudah mendekati masa-masa akhirnya sebagai pesepak bola. Mereka diprediksi akan gantung sepatu di dekade ini. Meski performa keduanya masih bisa dikatakan maksimal di lapangan, sentuhan-sentuhan magisnya memberikan kesenangan tersendiri bagi penggemar yang menikmatinya. Namun demikian, tidak ada yang menampik jika mereka adalah juga manusia seperti yang lainnya. Usia akan membuat kaki-kaki mereka terasa lebih berat, nafas mereka akan lebih mudah panas dan tulang mereka rawan cedera ketika berbenturan dengan pemain lain.
Penulis: Rizal I Editor: Apr