Jakarta, Deras.id – Kasus pembobolan rekening tabungan BCA milik Muin Zachry senilai Rp 345 Juta oleh tukang becak asal Surabaya bernama Setu, mengherankan banyak pihak.
Menanggapi kasus tersebut, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menghormati proses hukum yang berjalan. Saat ini kasus tersebut sedang dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur.
“Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan sehingga BCA belum dapat menyampaikan tanggapan terkait materi atau pokok perkara, namun kami yakin dan percaya bahwa sistem peradilan dan fungsi penegakan hukum dapat memberikan keadilan dalam menyelesaikan kasus ini,” ujar Vice President Corporate Communication & Social Responsibility Hera F Haryn dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1/2023).
Meski begitu, Hera mengimbau para nasabah BCA agar selalu menjaga keamanan data pribadi dengan baik dan tidak menyebarkannya ke siapapun, termasuk orang terdekat hingga pegawai BCA sekalipun. Hal ini agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Menurutnya, sejumlah data yang harus dirahasiakan antara lain personal identification number (PIN), one time password (OTP), password, response key BCA, dan card verification code (CVC) atau card verification value (CVV).
“Bagi kami, keamanan data nasabah merupakan prioritas utama dan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karenanya kami menyarankan agar nasabah senantiasa mengamankan data tersebut sebaik mungkin untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atau penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembobolan rekening tabungan BCA milik Muin Zachry senilai Rp345 juta oleh tukang becak asal Surabaya bernama Setu. Kasus itu bermula saat Setu diperintahkan oleh seorang pria bernama Mohammad Thoha yang merupakan penyewa kamar kost di rumah Muin.
Berbekal dokumen KTP, buku tabungan dan ATM asli hingga nomor pin, Setu melakukan penarikan rekening korban. Ia berhasil mengelabuhi petugas Teller BCA dengan menyamar sebagai korban saat transaksi di kantor BCA Jl. Indrapura Surabaya.
Penulis: Dayu l Editor: Rifai
