Jakarta, Deras.id – Sir Jim Ratcliffe telah mengakuisisi saham Manchester United sebesar 25 persen dan berkomitmen untuk melakukan perubahan besar di klub tersebut. Ia berencana menyediakan dana sebesar 300 juta USD untuk renovasi Stadion Old Trafford serta untuk keperluan klub lainnya, termasuk transfer pemain dan pembenahan fasilitas latihan. Ratcliffe juga fokus pada perekrutan dan pembinaan pemain, dengan melihat perlunya perubahan dalam struktur klub. Namun, rencana ini berpotensi mengancam sekitar 300 pekerjaan di Old Trafford.
Sir Jim Ratcliffe tampaknya ingin melakukan efisiensi di Manchester United dengan memangkas jumlah karyawan sebanyak 25 hingga 30 persen. Setan Merah memiliki setidaknya 1.000 karyawan dalam daftar gaji mereka. Langkah ini bisa berdampak signifikan pada struktur dan operasional klub. Ratcliffe akan menyewa salah satu dari firma audit besar seperti KPMG, Deloitte, Ernst & Young, atau PwC untuk melakukan penilaian mendalam dan bisa membantu memastikan bahwa proses pemangkasan dilakukan secara efisien dan sesuai dengan standar industri. Ini juga bisa memberikan kejelasan tentang area mana yang bisa dipangkas tanpa mengganggu operasi inti klub.
Ratcliffe berkomitmen bekerja sama dengan semua pihak di klub, termasuk dewan, staf, pemain, dan penggemar, untuk memajukan klub dan mengembalikan kejayaan Manchester United. Ia berharap bisa membawa Manchester United kembali ke puncak sepakbola Inggris, Eropa, dan dunia. Langkah ini tentu memiliki dampak besar terhadap struktur dan personel di Manchester United.
Pemecatan sebanyak 300 orang di Manchester United direncanakan akan dilakukan sebelum dimulainya musim 2024/2025. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perampingan besar-besaran yang dilakukan oleh pemilik baru, Sir Jim Ratcliffe. Tindakan ini merupakan bagian dari rencana Ratcliffe untuk merombak struktur klub dan meningkatkan efisiensi operasional, seiring dengan upaya untuk mengembalikan kejayaan Manchester United di panggung sepak bola.
Laporan dari The Guardian menunjukkan bahwa manajemen klub Setan Merah diminta untuk memprioritaskan pengeluaran pada transfer pemain dengan cara membatasi pengeluaran di area lain. Langkah ini biasanya diambil untuk memastikan klub memiliki dana yang cukup untuk mendatangkan pemain yang diinginkan, yang mungkin mencakup pengeluaran untuk gaji pemain, biaya transfer, dan bonus.
Meskipun pemain dan staf tim utama tidak terpengaruh oleh pemecatan ini, langkah tersebut tetap menjadi topik pembicaraan di ruang ganti Manchester United. Jonny Evans, bek Setan Merah, mengungkapkan kesedihannya atas keputusan ini. Ia mengakui bahwa situasi ini sangat sulit bagi para pemain, terutama ketika melihat rekan-rekan staf mereka kehilangan pekerjaan. Evans menekankan bahwa para pemain merasa prihatin dan ikut merasakan dampak emosional dari keputusan yang diambil oleh manajemen klub.
“Ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan mereka dalam beberapa pekan terakhir, sangat disayangkan dan menyedihkan melihatnya,” ujar Evans.
“Pemilik baru merasa itu adalah langkah yang mereka harus ambil. Tapi, Anda tahu, di saat bersamaan itu tidak mudah untuk semua orang,” imbuhnya.
“Ada orang-orang yang sudah Anda kenal selama 20 tahun dan saya rasa waktu pengumuman saat kami sedang melakukan tur itu tidak tepat. Jadi kami semua dalam ketidakpastian, namun saya yakin semuanya akan segera diselesaikan. Segalanya akan lebih jelas ketika kami kembali,” jelasnya.
Jonny Evans memang memiliki hubungan keluarga yang erat dengan Manchester United. Bergabung dengan Akademi Manchester United sejak usia 9 tahun, Evans telah menghabiskan banyak waktu di klub tersebut. Adiknya, Corry Evans, juga pernah bermain untuk tim Manchester United, menunjukkan bahwa sepak bola sudah menjadi bagian penting dari keluarga mereka. Selain itu, istri Jonny, Helen, bekerja untuk MUTV, yang merupakan saluran televisi resmi klub, dan ayahnya juga terlibat sebagai pelatih di akademi klub tersebut. Hubungan keluarga yang begitu erat ini mencerminkan keterlibatan mendalam keluarga Evans dengan Manchester United, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Penulis: Elfajr l Editor: Apr