Jakarta, Deras.id – Pemerintah menyiapkan perhelatan KTT G20 di Bali dengan berbagai macam prosedur pengamanan. Diantaranya adalah persiapan tiga jalur proses evakuasi untuk delegasi melalui laut, darat, dan udara jika terjadi bencana alam.
“Manakala ada gangguan di darat seperti bencana gangguan di darat seperti bencana alam, bisa escape lewat laut. Kami sudah siapkan jika dibutuhkan,” terang Panglima Komando Armada II Laksamana Muda T.S.N.B Hutabarat melalui keterangan resmi, Minggu (13/11/2022).
Puncak KTT G20 akan dilaksanakan pada 15-16 November di Bali dan sederet pimpinan dunia mulai berdatangan. Oleh karenanya semua sistem pengamanan telah dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain angkatan laut, persiapan ekstra juga dilakukan angkatan darat serta udara. Dintaranya dengan menyiapkan banyak mobil berlapis baja di banyak titik dekat area VVIP untuk proses evakuasi.
“Kami siapkan. Intinya ada kendaraan berlapis baja untuk evakuasi sementara apabila ada kondisi yang berisfat emergency dan mengancam jiwa,” terang Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini.
TNI Angkatan Udara dalam pelaksanaan pengamanannya menerjunkan berbagai alat utama sistem persenjataan. Antara lain dua jet tempur F-16 serta dua jet tempur Sukhoi terdiri dari Su-27 dan Su-30.
Satuan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) mengeluarkan unmanned aerial vehicle (UAV) Orbiter (command center), senjata antidrone, dan rudal Chiron. Terdapat pula kendaraan M3CS (command center), P6 ATAV, P2 Komando, Junkle Hunter, Explosive Ordnance Disposal (EOD) Invander, dan Smart Hunter.
Penulis: Risca l Editor: Ifta
