BeritaInternasional

Thailand Jadi Tempat Pelarian Warga Rusia dari Wajib Militer

Thailand, Deras.id – Sejak Rusia menginvasi Ukraina puluhan orang Rusia melakukan perjalanan ke Thailand untuk menghindari ancaman wajib militer. Sofia Malygaevareal agen real estate di Phuket, yang berasal dari Rusia mengatakan Phuket telah menjadi tempat pelarian favorit di musim dingin.

“Klien saya kebanyakan muda, mereka dari kalangan orang kaya dan berumur 30-35, banyak dari mereka memutuskan untuk pindah ke Phuket dari tiga hingga enam bulan,” kata Sofia dikutip dari Aljazeera.com, Rabu (22/2/2023).

Orang Rusia yang datang ke Thailand berharap mencari kehidupan baru dan menghindari ancaman ekonomi akibat perang. Mereka membeli kondominium dengan harga setengah juta dolar untuk memfasilitasi relokasi mereka, atau sebagai tempat  tinggal di masa mendatang ketika mereka terpaksa meninggalkan tanah airnya.

Baca Juga:  Gus Halim Wajibkan TPP Dampingi Pengelolaan Keuangan Desa

Antara tanggal 1 November 2022 sampai 21 Januari 2023 lebih dari 233.000 orang Rusia tiba di Phuket, menurut data dari bandara internasional Phuket. Kedatangan warga Rusia itu tercatat sebagai pengunjung terbesar selama ini.

“Situasi telah berubah di dalam negeri, orang-orang yang punya uang datang ke luar negeri dan siap membayar untuk sekolah internasional,” tambahnya.

Kondominium mewah dengan harga sekitar $1.000 dolar melonjak tiga kali lipat ketika para pengunjung berdatangan. Menurut Pusat Informasi Real Estat Thailand (REIC), tahun 2022 warga Rusia membeli hampir 40 persen dari semua konominium yang dijual di Phuket. Sedangkan beberapa pembeli telah menghabiskan lebih dari $500.000 untuk rumah mewah di tepi laut.

Tidak hanya Phuket, masyarakat Rusia juga secara massal memasuki wilayah lainnya seperti Koh Samui, pulau terbesar kedua di Thailand dan resor pesisir timur Pattaya.

Baca Juga:  KPU Tanggapi Soal Format Debat Pertama Posisi Berdiri

“Lebih banyak orang Rusia yang pindah ke Pattaya sejak Oktober. Mereka kebanyakan adalah pasangan muda yang mengkhawatirkan keselamatan mereka,” kata Mikhail Ilyin, kepala pendeta gereja Ortodoks Rusia yang tinggal di Pattaya.

Penulis: Andre l Editor: Rea

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda