Thailand Bakal Lancarkan Serangan ke Markas Narkoba di Segitiga Emas

Thailand, Deras.id – Di wilayah utara Thailand, terjadi konflik serius antara sindikat narkoba dan pasukan keamanan Thailand khusus menghentikan peredaran narkoba dari wilayah hang yang dikenal sebagai Segitiga Emas. Seorang perwira unit tentara satuan tugas anti-narloba Pha Muang mengatakan mereka memantau kami dalam serangan nanti.

“Jika kita memperkuat di Chiang Rai, mereka pindah ke Chiang Mai. Mereka memantau di mana kami menyebarkan dan mengubah rute mereka,” kata Pha Muang yang dikutip dari aljazeera.com, Kamis (2/2/2023).

Perwira itu juga menggambarkan besarnya tantangan dalam mengamankan ratusan kilometer wilayah perbatasan dengan negara tetangga Myanmar, yang berasa di bawah kekuasaan militer sejak 2021.

Operasi serangan nanti akan semakin sulit karena wilayah yang sangat termiliterisasi dan sebagian besar wilayah tanpa hukum. Lalu, operasi penyelundup terletak di Segitiga Emas di titik pertemuan perbatasan hutan Thailand, Myanmar dan Laos.

Sebelumnya, dalam periode sembilan bulan, pasukan keamanan telah melakukan lebih dari 260 operasi dan telah menyita 54 juta pil methamphetamine, 177kg (390 pon) dari obat pemenang ketamine, 120kg (264 pon) dari sabu yang diketahui dan 12kg (26 pon) heroin. Dari hasil operasi itu petugas telah menangkap sebanyak 320 tersangka dan 27 orang tewas.

Diketahui, penyitaan dan baku tembak terjadi sepanjang tahun 2022 menandakan bahwa tahun 2023 akan terjadi pertumpahan darah lagi. Pertempuran yang melibatkan satuan tugas atau disebut sebagai (ujung tombak) dalam operasi Thailand untuk membendung narkoba dari Segitiga Emas.

Pada awal Januari, gugus tugas di Chiang Rai menemukan 500.000 pil sabu dan membunuh lima penyelundup setelah baku tembak yang berlangsung beberapa menit. Seminggu sebelumnya, pasukan juga mencegat penyelundup yang mengangkut ratusan kilogram ketamin setelah menyeberang dari Myanmar ke Provinsi Chiang Mai di Thailand, enam penyelundup tewas dalam pencegahan itu.

Sebagai informasi, produksi obat-obatan sintesis telah berkembang pesat di Segitiga Emas selama bertahun-tahun, PBB bulan lalu memperingatkan bahwa penanaman opium poppy telah melonjak di tempat itu sejak Februari 2021, ketika militer merebut kekuasaan di Myanmar. Peningkatan produksi opium yang diproses menjadi heroin, akan menambah perdagangan regional untuk obat tersebut yang diperkirakan bernilai $10 miliar.

Penulis: Andre l Editor: Rea

Exit mobile version