Beijing, Deras.id – Amerika Serikat menembak jatuh pesawat mata-mata milik China yang mengudara diatas Amerika Utara. Insiden itu dianggap telah menyimpang dari jalurnya dan mengakibatkan hubungan antara kedua negara memudar.
“Tindakan Amerika Serikat berdampak serius dan merusak upaya dan kemajuan kedua belah pihak dalam menstabilkan hubungan China-AS sejak pertemuan di Bali,” kata Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng yang dikutip dari chanelnewsasia.com, Senin (6/2/2023).
Washington mengonfirmasi bahwa pada hari Sabtu jet tempur AS menembak pesawat China di lepas pantai Calonia Selatan. Kejadian itu membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken ke Beijing.
Balon itu ditembak jatuh sekitar enam mil laut di lepas pantai AS di Samudra Atlantik, diatas perairan yang dangkal. Pejabat militer AS mengatakan bahwa puing-puing tersebar di lautan sejauh tujuh mil dan beberapa kapal militer AS berada di lokasi.
Kemudian, Beijing mengonfirmasi bahwa balon tersebut adalah pesawat sipil yang terlempar keluar jalur. China tidak menerima tindakan AS dan mengajukan pengaduan resmi ke kedutaan AS di China.
Dalam pernyataan lain, pejabat Pentagon menggambarkan pesawat itu sebagai balon pengintai ketinggian tinggi. Dalam penembakan itu, Washington telah mengambil langkah-langkah untuk memblokirnya mengumpulkan informasi sensitif.
Sebagai informasi, balon memasuki wilayah udara di Alaska pasa 28 Januari sebelum pindah ke wilayah Kanada pada 30 Januari. Kemudian masuk kembali ke wilayah udara AS di atas Idaho Utara pada 31 Januari.
Penulis: Andre l Editor: Rea